PENGABDIAN IBU

Baca: Amsal 31:10-31


Bacaan tahunan: 2 Yohanes 1; 3 Yohanes 1; Yudas 1

Akhir Februari 2016, aku pulang ke Jakarta untuk menengok ibuku yang sakit parah. Jam 4 pagi aku terbangun mendengar ibuku batuk tiada henti. "Mama tidak bisa tidur?" tanyaku. "Iya, aku batuk dan cemas, " jawabnya. "Kenapa Mama cemas? Takut menghadapi kematian?" tanyaku lagi. Namun, ibuku menjawab, "Bukan takut mati, tapi aku takut menyusahkan anak-anak. Aku ingin segera pulang ke rumah Bapa di surga." Hatiku tergetar mendengarnya. Emosiku seperti terbakar mendengar kerinduan ibuku. Meski tubuhnya sudah renta digerogoti usia dan penyakit yang parah, tetapi naluri dan nuraninya sebagai seorang ibu yang beriman, tetap terjaga.

Tepatlah nama yang Adam berikan kepada perempuan yang Allah anugerahkan kepadanya, yaitu Hawa, yang berarti "ibu dari semua yang hidup". Kecuali Adam, maka seluruh umat manusia pasti lahir dari rahim seorang ibu. Dan, peran ibu bukan hanya melahirkan, tetapi juga mengasuh, mendidik, mendampingi, menolong, dan selalu ada dalam setiap pergumulan keluarga dan anak-anaknya (Ams. 31:10-31). Tugas dan perannya tak pernah berakhir, bahkan sekalipun tubuhnya sudah renta oleh usia. Yang ada dalam hatinya adalah memberi seluruh hidupnya bagi anak-anak dan keluarganya. Itulah kodrat seorang ibu. Ia adalah "Hawa" yang sangat berarti dalam rumah tangganya. Sungguh agung panggilan menjadi seorang ibu. Mari kita hormati, hargai, dan beri penghormatan yang layak kepadanya, selama Tuhan masih memberi kita waktu bersamanya (Ef. 6:2-3). --SST/www.renunganharian.net


KEAGUNGAN KODRAT SEORANG IBU IALAH MEMANCARKAN SIFAT RAHMANI DAN RAHIMI DARI ALLAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media