MENIKAH SEPERTI KRISTUS

Baca: Efesus 5:22-33


Bacaan tahunan: Bilangan 3-4

"Wajahmu cantik bagai rembulan"-ungkapan ini sempat populer dalam puisi, lagu, atau rayuan pria yang sedang jatuh cinta. Kalimat pujian itu berusaha menggambarkan kecantikan wajah kekasih melalui perbandingan dengan sesuatu yang indah.

Rasul Paulus membandingkan hubungan pernikahan dengan hubungan antara Kristus dan jemaat-Nya. Istri taat kepada suaminya, seakan suaminya adalah Tuhan (bukan "sebagai"); serupa dengan jemaat yang tunduk pada otoritas Kristus sebagai kepala jemaat. Suami bukan memerintah, menganiaya, atau bersikap semena-mena terhadap istri, melainkan mengasihinya seperti tubuhnya sendiri. Hal ini menggambarkan kasih Kristus yang rela menyerahkan nyawa-Nya sendiri bagi jemaat. Seperti itulah sepatutnya pernikahan!

Sayangnya, banyak pernikahan yang jauh dari gambaran Paulus tersebut. Tidak jarang, orang menikah karena mengharapkan kebahagiaan. Bisa dibayangkan, jika dua pribadi yang sama-sama haus akan kebahagiaan hidup bersama, lalu menuntut satu sama lain untuk memberikan kebahagiaan, apa jadinya pernikahan semacam itu?

Menikah adalah mengungkapkan kasih Kristus satu sama lain dalam suatu komitmen seumur hidup. Ketika sepasang laki-laki dan perempuan menikah, mereka berkomitmen untuk saling memberi diri, bukannya saling menuntut. Dalam pernikahan, mereka menerapkan prinsip-prinsip hubungan suami-istri sesuai dengan firman Tuhan dan belajar tolong-menolong dalam melakukannya. --VIN/Renungan Harian


HUBUNGAN SUAMI-ISTRI DALAM PERNIKAHAN ADALAH GAMBARAN HUBUNGAN KRISTUS DAN JEMAAT-NYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media