SEPERTI EMAS MURNI

Baca: Ibrani 10:19-25

Marilah kita berpegang teguh pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. (Ibrani 10:23)


Bacaan tahunan: Yeremia 51-52

Harga emas cenderung stabil dan bahkan naik dari waktu ke waktu. Di dunia Arab, misalnya, seribu tahun yang lalu harga ternak sebesar satu dirham emas. Nah, harga ternak saat ini juga masih sedirham emas. Orang suka dengan emas karena dapat menjadi perhiasan dan sekaligus sarana investasi atau tabungan. Di pasaran ada emas dengan nilai 18 karat, 22 karat, 24 karat, dan ada logam mulia yang nilai emasnya mencapai 99.99%. Bagaimana cara mencapai nilai karat yang demikian? Hanya ada satu cara. Emas harus dibakar dan dimurnikan untuk menghilangkan unsur yang bukan emas.

Begitu juga dengan iman kita dalam menantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk kedua kalinya. Karya keselamatan di kayu salib menyediakan kehidupan baru bagi kita di dalam Kristus (ay. 19-20). Kita telah dibenarkan sehingga kita dapat menghadap Allah dengan iman dan hati yang murni (ay. 22). Hati kita tidak lagi dipenuhi dengan dosa, iri hati, kedengkian, prasangka buruk, dan kejahatan, melainkan dengan buah Roh. Pemurnian hati ini melewati proses yang tidak mengenakkan. Perlu "api" pemurnian dan kadang memakan waktu yang tidak sebentar. Inilah proses yang Tuhan sendiri lakukan atas kita karena Dia mau kita tidak lagi hidup dalam dosa, melainkan menyelaraskan diri dengan Firman-Nya.

Hasilnya tidak akan mengecewakan. Kita menjadi umat yang semakin teguh dalam kasih dan perbuatan baik (ay. 24) serta beribadah hanya kepada Allah di dalam Kristus menjelang kedatangan Tuhan Yesus Kristus kembali (ay. 25). --Adama Sihite /Renungan Harian


JAGALAH HATIMU TETAP BENAR, DAN IMANMU AKAN MENYALA TERANG BENDERANG. (ROBERT SCHULLER)


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media