Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: Maleakhi 1:1-14
Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku... (Maleakhi 1:11)
Bacaan tahunan: Yeremia 23-25
Saya sering merasa terganggu dengan lirik lagu rohani yang tidak tepat. Kemudian, saya memikirkan koreksinya. Salah satu yang mengusik saya adalah syair "Dari terbit matahari sampai pada masuknya, biarlah nama Tuhan dipuji!" Kalau nama Tuhan dipuji dari pagi sampai sore saja, bagaimana dengan separuh hari yang lain? Lalu sebagai gantinya saya menyanyi "Dari terbit matahari sampai terbit kembali, biarlah nama Tuhan dipuji!"
Sampai suatu kali saya membaca Maleakhi 1:11: "Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku..." Saya tiba-tiba disadarkan atas dua hal. Pertama, kalimat lagu itu rupanya punya dasar alkitabiah, yaitu diambil dari teks ini. Kedua, ungkapan "dari terbit sampai terbenamnya matahari" ternyata tidak berkaitan dengan waktu (pagi, sore, siang, malam), melainkan berkaitan dengan tempat. Tempat yang dimaksud adalah tempat hunian bangsa-bangsa, yang dilalui matahari dari terbit sampai pada masuknya. Dengan bahasa yang lebih lugas: di setiap tempat, di setiap bangsa yang mendiami bumi. Revisi lirik lagu yang saya lakukan justru membuat lagu yang sudah benar menjadi keliru. "Dari terbit matahari sampai pada masuknya, biarlah nama Tuhan dipuji!"
Visi pelayanan kita harus mencakup "tugas yang masih belum selesai" dalam membawa semua suku, kaum, bangsa, dan bahasa untuk mengalami sukacita penuh karena mengenal, mengasihi, dan memuliakan Tuhan. --Johan Setiawan /Renungan Harian
DARI TERBIT MATAHARI SAMPAI PADA MASUKNYA, BIARLAH NAMA TUHAN DIPUJI!
Please sign-in/login using: