TERIKAT OLEH KUTUK

Baca: ROMA 12:9–21


Bacaan tahunan: Lukas 19–20

Bu Dewi sungguh tidak dapat melupakan kesalahan tetangganya, Bu Selvi, yang tidak sengaja menyenggol sepeda yang dinaikinya dengan mobilnya hingga dia terjatuh. Meskipun Bu Selvi sudah meminta maaf kepadanya dan sering kali dia menunjukkan sikap baik terhadapnya, dia selalu tidak menggubrisnya. Akibatnya, malah dirinya sering sakit dan perasaan benci yang dipendamnya membuat hari-harinya menjadi suram dan tidak ada kedamaian dalam hidupnya.

Ketika kita memilih untuk membiarkan amarah menetap di hati kita, bahkan sampai kita merencanakan pembalasan terhadap orang yang telah melukai perasaan kita, dengan sendirinya kegelapan akan mengikat kita. Mungkin kita dapat tertawa sejenak akibat dendam yang dapat kita tuntaskan kepada musuh kita melalui rencana jahat yang telah kita susun rapi. Akan tetapi, aliran kepahitanlah yang akan nyata di hari-hari kita selanjutnya, hingga kita menyerahkan kebencian kita sepenuhnya kepada Tuhan. Dia yang akan membebaskan diri kita begitu kita memutuskan untuk mengampuni kesalahan orang yang telah menyakiti kita.

Tidak akan ada kebahagiaan ketika kita membiarkan kebencian menguasai. Namun, meskipun di mata orang lain kita terlihat bodoh karena memilih mengalah kepada orang yang jelas-jelas telah merugikan kita, Tuhanlah yang akan menyelesaikan perkara kita ketika kita memberi tempat kepada-Nya. Niscaya hidup kita akan diliputi oleh damai bahkan persahabatan yang kita tunjukkan dapat meniadakan permusuhan yang tadinya mencuat.
-KSD/www.renunganharian.net


SERAHKAN SAKIT HATI KEPADA TUHAN YANG SANGGUP MENGUBAH KEPAHITAN MENJADI SUKACITA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media