TUHAN MENGERTI

Baca: 2 TAWARIKH 30


Bacaan tahunan: 1 Korintus 10–13

Tuhan mengerti situasi manusia. Kebenaran ini tecermin dari pengalaman Raja Hizkia saat merayakan Paskah. Menurut peraturan hukum Taurat, Paskah dirayakan pada bulan pertama (Im. 23:5). Namun, Hizkia bersama rakyat merayakannya pada bulan kedua karena belum mencukupi jumlah imam yang telah menguduskan diri dan rakyat belum terkumpul di Yerusalem (ay. 2-3). Lagi menurut peraturan, Paskah hanya boleh dimakan oleh orang-orang yang tahir. Namun, sebagian besar rakyat, terutama dari Efraim, Manasye, Isakhar dan Zebulon turut memakan Paskah padahal mereka belum tahir (ay. 18a). Faktanya, perayaan Paskah di hari itu berkenan kepada Tuhan. Pula Tuhan membiarkan selamat orang-orang yang tidak tahir, yang turut memakan Paskah. Alasannya ialah karena mereka kembali kepada Tuhan (ay. 6, 9), merendahkan diri di hadapan Tuhan (ay. 11), melakukan firman Tuhan (ay. 12, 14), dan sungguh-sungguh berhasrat mencari Dia (ay. 19) dan Tuhan mengerti. Yang Tuhan lihat adalah hati. Karena itu, Tuhan mengabulkan doa Hizkia mengenai perayaan Paskah yang tidak sesuai peraturan hukum Taurat.

Bukan berarti peraturan tidak penting. Bukan berarti ketetapan tidak lagi berguna atau dapat diabaikan. Bukan berarti kita boleh bersikap seenaknya saat datang kepada Tuhan. Hanya ketahuilah dibanding tata cara, terlebih penting bagi Tuhan hati yang sungguh berhasrat mencari Dia dan kembali kepada-Nya. Karena itu Tuhan mengerti. Bukankah ini anugerah bagi kita? Karena siapakah manusia dapat menghampiri Tuhan secara sempurna, tiada bercacat dosa?
-LIN/www.renunganharian.net


PATUTLAH KITA MENGUCAP SYUKUR KARENA TUHAN MAU MEMAHAMI AKAN KETIDAKSEMPURNAAN YANG KITA MILIKI


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media