Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 2 SAMUEL 16:5–14
Bacaan tahunan: Lukas 4–5
Salah seorang kerabat kami selalu menolak untuk masuk ke rumah setiap kali berkunjung. Ia hanya berdiri sambil mengobrol di halaman, sambil terlihat menenteng botol air mineral yang dibawanya dari rumah. Suatu ketika ia mengajak saya berkeliling ke suatu tempat, hanya untuk diperlihatkan rumah miliknya yang berada di luar kota, dengan isi percakapan yang terkesan menganggap rendah keluarga kami yang mungkin dianggapnya "berbeda kelas" jika dibandingkan dengan keluarganya.
Memang tidak enak dianggap rendah oleh orang lain, bahkan ketika hal itu dilakukan secara halus sekalipun. Itu sebabnya, sukar membayangkan perasaan Daud ketika sedang berjalan didampingi para pahlawan, lalu mendadak seorang bernama Simei melontarkan kata-kata hinaan sambil melempari Daud dengan batu. Simei yang masih tercatat sebagai keluarga Saul itu bahkan juga mengutuk, seraya melempari Daud dan para pengawalnya dengan batu. Namun, reaksi Daud sungguh di luar dugaan. Ia bukannya marah atau menyuruh menangkap Simei, melainkan justru menganggap bahwa Allah mungkin sedang memakai Simei untuk berbuat sesuatu kepadanya (ay. 11–12).
Dalam hidup ini, tidak mudah untuk menguasai diri ketika cercaan, makian, atau hinaan menghampiri kita. Dunia mengajarkan untuk bereaksi, bahkan bila perlu membalas perlakuan itu dengan lebih kejam. Namun, sebagai orang percaya kita diajarkan untuk menyikapi hinaan dengan berbeda. Tak hanya menahan diri, tetapi juga belajar melihat bahwa mungkin ada kehendak Allah di balik hal yang tidak menyenangkan itu.
-GHJ/www.renunganharian.net
ALLAH BISA BEKERJA LEWAT SEGALA SITUASI UNTUK MEMBENTUK KARAKTER KITA AGAR SEMAKIN SERUPA DENGAN KRISTUS
Please sign-in/login using: