Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 2 Samuel 9:1-13
Bacaan tahunan: Mazmur 132-138
Berbuat baik kepada orang yang baik itu biasa. Mengasihi orang yang berbuat baik kepada kita itu juga biasa. Apa yang tidak biasa? Yang tidak biasa, ketika kita telah berbuat baik kepada seseorang, orang itu berkhianat dan membalas kebaikan dengan perbuatan jahat. Nah, semakin tidak biasa lagi ketika kita--sekalipun dikhianati dan diperlakukan dengan tidak adil--tetap mau menunjukkan kasih Allah kepada orang itu.
Sikap itulah yang ditunjukkan Daud. Hampir sepanjang Daud mengenal Saul, ia jarang mendapatkan hal yang baik dari Saul. Saul malah terus-menerus berupaya membunuhnya. Apa yang dilakukan Daud? Ia membalas perbuatan Saul dengan kebaikan dan kasih! Bahkan Daud melanjutkan kasihnya kepada Yonatan dan keturunan Saul lainnya. Kasihnya kepada Mefiboset menunjukkan kebaikan Daud. Pertama, konsistensi dan komitmennya terhadap perjanjian dengan Yonatan (1 Sam. 20:8). Kedua, ketulusan dan kesetiaannya dalam menyatakan kasih Allah kepada keluarga Saul (ay. 3). Ketiga, ia tidak mengambil milik orang lain. Daud memberikan segala milik Saul kepada Mefiboset (ay. 9).
Daud membuktikan kedekatan-Nya dengan Allah melalui kasih dan kebaikannya pada setiap orang, bahkan kepada orang yang telah berlaku jahat kepadanya. Banyak orang mengaku dirinya memiliki hubungan yang baik dan dekat dengan Allah, tetapi ia tidak menunjukkan kasih kepada sesama. Jika kita memiliki hubungan dekat dengan-Nya, kita akan mewarisi karakter-Nya, yaitu membalas air tuba dengan air susu. --Samuel Yudi Susanto/Renungan Harian
KEDEKATAN DAN KASIH KITA KEPADA ALLAH TERPANCAR MELALUI KASIH DAN KEBAIKAN KITA KEPADA SESAMA.
Please sign-in/login using: