JANGAN ASAL TUDUH

Baca: 2 SAMUEL 10


Bacaan tahunan: Imamat 24-25

Nahas, raja Amon adalah sahabat raja Daud. Ketika sang raja meninggal, Hanun, anaknya menggantikannya. Lalu Daud mengirim beberapa utusan untuk menyampaikan pesan turut berdukacita, serta menunjukkan niat untuk melanjutkan persahabatan. Tetapi para pemimpin Amon menuduh mereka sebagai mata-mata untuk menghancurkan negeri mereka. Para utusan Daud diperlakukan dengan tidak hormat dan sangat dipermalukan. Perlakuan ini memicu terjadinya peperangan, yang berakhir dengan kekalahan besar bagi bangsa Amon.

Tindakan ini muncul karena buruknya diplomasi, serta pikiran negatif yang menguasai mereka. Juga karena mereka tidak belajar dari fakta masa lalu, tentang bagaimana raja mereka bersahabat baik dengan Daud. Persis sebelum kisah ini, 2Sam. 9 menceritakan bagaimana Daud menunjukkan kasih Allah kepada Mefiboset, cucu Raja Saul yang selalu ingin membunuhnya. Daud melakukannya karena perjanjiannya dengan Yonatan (1Sam. 20). Para pemuka negeri Amon lupa bahwa Daud adalah seorang yang setia, teguh memegang perjanjian dan dapat dipercaya. Penghinaan yang mereka lakukan harus dibayar dengan kehancuran satu negeri.

Terkadang kita salah memahami itikad baik seseorang. Kita terlalu berprasangka, berpikiran buruk, dan mengambil tindakan tanpa didasari bukti dan pertimbangan yang matang. Memang sewajarnyalah kita waspada, hati-hati dan tidak percaya begitu saja. Namun kita juga perlu mengumpulkan informasi yang akurat, agar tidak salah langkah, serta terhindar dari kerugian dan kehancuran. --HT/www.renunganharian.net


HUBUNGAN YANG BAIK DAPAT HANCUR DALAM SEKEJAP, KETIKA PRASANGKA DAN PIKIRAN NEGATIF TELAH MENYERGAP.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media