JANGAN TERGANTUNG AKU

Baca: HAKIM-HAKIM 14:1–4


Bacaan tahunan: Lukas 1

Simson tahu bahwa dirinya adalah seorang nazir Allah. Ia telah dipilih untuk menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan musuh mereka. Namun, ia tidak hidup menurut hukum-hukum Allah. Suatu kali ia melihat seorang gadis Filistin, lalu meminta ayahnya meminang gadis itu untuk menjadi istrinya. Ketika sang ayah memperingatkannya untuk tidak mengawini perempuan yang tidak mengenal Allah, Simson bersikeras. Alasannya, karena ia menyukainya. Ia tahu keinginan itu bertentangan dengan kehendak Allah. Ia juga mendapatkan peringatan dari orang tuanya. Namun ia mantap dan bulat hati dengan keputusannya. Semata-mata karena ia menyukainya.

Apa yang menjadi pertimbangan bagi kita saat mengambil keputusan? Apakah kita memikirkan keselarasannya dengan kehendak Allah? Ataukah kita hanya peduli dengan selera atau kemauan sendiri? Atau tergantung pendapat orang lain? Apa pun yang menjadi pertimbangan kita, setiap keputusan memiliki konsekuensi. Pilihan-pilihan yang keliru pastinya membuat kita menjauh dari Tuhan.

Kabar baiknya ialah, sekalipun kita mengambil keputusan yang salah, yang lahir dari sikap egois alias hanya memikirkan diri sendiri, Allah tidak membiarkan kita tenggelam dalam lumpur dosa dan derita. Dia tetap mengasihi kita. Dia ingin kita bertobat dan kembali kepada rancangan dan ketetapan-Nya. Pilihan Simson yang egois itu bahkan Tuhan gunakan untuk menjadi alat penyelamatan bangsa Israel. Jika ketidaktaatan kita saja dapat dipakai-Nya untuk menggenapi rencana-Nya, bayangkanlah hebatnya karya-karya-Nya melalui hidup kita saat menaati serta mengandalkan Dia.
-HT/www.renunganharian.net


DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERBAIK BUKANLAH PENDAPAT KITA SENDIRI, MELAINKAN KESELARASAN DENGAN KEHENDAK ALLAH


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media