KETIKA TAKUT

Baca: Mazmur 23

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. (Mazmur 23:4)


Bacaan tahunan: Amsal 11-14

Pada Februari 2013, pemerintah kota Bandung menghimbau pengusaha tempat hiburan malam untuk menghentikan kegiatan usahanya pada pukul 24.00. Hal ini untuk menciptakan suasana malam hari yang tenang dan tertib. Seperti biasa, ada pihak yang mendukung, ada pula yang menolak. Dalam sebuah acara radio, saya tergelitik mendengar alasan salah seorang pendengar yang menolak. Menurutnya, jika tempat hiburan tutup pada pukul 24.00, suasana malam kota Bandung akan sepi. Suasana ini akan membuatnya takut keluar rumah. Bagaimana jika ada keperluan mendesak?

Sekalipun terdengar berlebihan, jika direnungkan lebih jauh, alasan itu cukup masuk akal. Suasana malam yang sepi dan kelam cenderung membangkitkan bayangan akan hal-hal yang jahat dan mengerikan. Namun, jika rasa takut itu sampai melumpuhkan kita, tentu hal itu sudah tidak wajar.

Kita perlu belajar mengatasi rasa takut. Bukan hanya rasa takut akan malam sepi mencekam, tapi rasa takut akan apa pun. Perjalanan hidup kita tak selamanya aman dan nyaman. Ada kalanya masalah dan pergumulan muncul. Seolah kita berjalan dalam lembah kekelaman. Nah, ketika rasa takut menyerang, andalkan Allah semata. Kita dapat mengikuti ucapan Daud, "Aku tidak takut bahaya." Bukan karena kekuatan dan kegagahan kita, tapi karena penyertaan Tuhan. Gada dan tongkat-Nya, itulah yang menghibur kita (ay. 4). Kalahkan rasa takut, dan teruslah berjalan. Ketahuilah, kebajikan dan kemurahan-Nya akan mengikuti kita, seumur hidup kita (ay. 6). --Okky Sutanto /Renungan Harian


TIDAK APA MERASA TAKUT, TETAPI JANGAN MENJADI PENAKUT.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media