MENCARI JODOH

Baca: KIDUNG AGUNG 7:1-5


Bacaan tahunan: Imamat 26-27

Seseorang pernah menyampaikan pendapatnya tentang bagaimana seorang gadis memikat lawan jenisnya. Pendapat itu kira-kira berbunyi begini: Seorang wanita yang hanya cantik parasnya akan memikat pria penggoda. Seorang wanita yang cantik hatinya akan memikat pria kekasih hati. Seorang wanita berkarakter akan memikat pria sejati. Gagasan inspiratif yang pantas direnungkan oleh siapa saja yang serius berniat untuk mencari pasangan hidup, bukan?

Kitab Kidung Agung sejatinya memang berisi madah cinta dua sejoli yang sedang memadu kasih sebagai pasangan suami istri. Meskipun berlatar belakang kisah percintaan manusia, namun itu merupakan "miniatur" dari sebuah relasi kasih sayang yang berasal dari Allah. Artinya, berlaku prinsip-prinsip keluhuran yang serupa senada. Salah satunya, prinsip kesepadanan. Seorang "puteri yang berwatak luhur" (ay. 1) berhasil memikat atau menawan hati "seorang raja" (ay. 5). Kesepadanan sudah ditetapkan Allah sejak pasangan suami istri pertama di taman Eden, bukan? (Kej. 2:18). Dia yang bermutu mengundang datangnya yang bermutu juga.

Di zaman kekinian, upaya pencarian jodoh memang suatu pergumulan tersendiri-baik bagi pemuda maupun pemudi kristiani. Jalur perkenalan melalui jaringan internet pun marak. Namun, ada satu prinsip Alkitabiah yang penting untuk senantiasa dipegang ialah kesepadanan. Prinsip ini justru dimulai dari siapa diri kita. Bukan siapa calon pasangan kita. Bagaimana karakter serta pembawaan diri kita. Keluhuran jiwa kita. Kematangan sikap kita. Sebab, lawan jenis yang serius mendekati pasti tidak akan jauh dari situ. --PAD/www.renunganharian.net


YANG TAK BERSEPADAN TAK MUNGKIN BERJODOH-PRINSIP UMUM YANG JUGA BERLAKU DALAM HUBUNGAN KHUSUS LAWAN JENIS.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media