Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Dua pelancong sedang bertamasya ke sebuah tempat wisata. Saat pulang, keduanya menumpang sebuah mobil yang sudah tua dan jalannya agak tersendat-sendat. Salah seorang dari mereka begitu khawatir dengan kondisi tersebut. Ia khawatir mobil yang mereka tumpangi akan mogok di jalan. Sementara temannya tetap tenang dan tampak menikmati pemandangan indah di sepanjang jalan. Ia pun bertanya kepada kawannya, "Mengapa kamu begitu tenang? Tidakkah kamu khawatir dengan mobil yang kita tumpangi ini?" Temannya menjawab, "Mengapa harus khawatir? Kalau ada masalah tentu ada jalan keluar. Tenang saja dan nikmati pemandangan indah di sepanjang jalan ini."
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Bermaksud mengajak temannya hang out pada hari libur, Sam mendatangi rumah Zal. Namun, ia menemukan Zal sibuk melakukan pekerjaan rumah tangga. "Mau-maunya sih kamu ngerjain semua ini? Hari libur nih! Istri kamu kemana? Apa karena bucin jadi mau disuruh-suruh sama istri?" ujar Sam. Dengan enteng Zal menjawab, "Istriku bukan pembantu. Aku juga punya tanggung jawab untuk ini. Apalagi dia sedang kerepotan mengurus bayi kami."
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Saya masih ingat dengan jelas segala upaya yang dahulu kami, saya dan calon istri saya, lakukan untuk menemukan kecocokan. Kini, setelah tujuh tahun menikah, kecocokan itu masih berupaya kami temukan, melebihi fokus kami untuk mempermasalahkan berbagai ketidakcocokan yang juga terkadang masih muncul. Bagi kami, kebiasaan mencari kecocokan sebelum menikah, patut dilestarikan seumur hidup pernikahan, sampai kelak maut memisahkan pernikahan kami.
Sebagian ibu tidak senang mendengar anak balitanya menangis. Sedapat mungkin, mereka mengupayakan agar anaknya jangan sampai atau segera berhenti jika menangis. Namun, bagaimana reaksi ibu ketika balitanya menangis keras karena memaksa ingin bermain pisau tajam yang ada di atas meja? "Biarkan saja menangis," ujar seorang ibu, ketimbang memberikan pisau yang diminta.
Entah mengapa, kita begitu mudah memercayai nyaris semua informasi, dan menyebarkannya. Tanpa merasa perlu merenungi dan menalar-seakan tak peduli apakah informasi itu faktual atau hoaks, pencerahan atau penyesatan-kita langsung memercayai bahkan meneruskannya kepada sesama. Gas pol rem blong, kata orang. Mau contoh?
Tidak jarang siklus kehidupan terjadi demikian: seorang ayah, punya pengalaman orang tuanya gagal dan hidup sulit, berjuang keras untuk berhasil. Setelah berhasil, ia tidak ingin anaknya mengalami kondisi seperti yang ia alami. Ia membuat hidup anaknya lebih mudah dengan harapan masa depan anaknya akan lebih baik darinya. Namun ternyata, banyak kemudahan itu membuat anaknya manja, tidak biasa berjuang, dan justru akhirnya gagal.
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Sebagai orang tua, kadang merasa wajar jika lebih menyukai anak yang satu dibandingkan anak yang lainnya. Kita bisa saja lebih sayang kepada anak yang penurut, berprestasi, atau memiliki selera yang mirip dengan kita. Namun, disadari atau tidak, sikap ini akan berdampak buruk pada relasi anak-anak kita.
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Hidup adalah sebuah perjalanan yang terus mengajak kita bertumbuh sepanjang waktu dengan berbagai hal baru. Seorang anak akan selalu mendapatkan pendampingan dari orang tua. Namun, dalam perjalanan hidupnya, akan tiba suatu waktu di mana setiap anak harus berdiri di atas kakinya sendiri untuk menjalani hidupnya.
Ayat Alkitab Hari Ini
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Aplikasi Alkitab offline, tidak dibutuhkan koneksi internet setelah terunduh.
Enlight your daily life with devotional in English and Indonesia.
Kidung Jemaat, Pelengkap Kidung Jemaat and Nyanyikan Kidung Baru.
Directly share Bible verse or devotional to your friends using social media.
Kami mengembangkan aplikasi Alkitab GRATIS pada platform web, BlackBerry, Android maupun iOS. Layanan ini dapat berjalan karena donasi dari para pengguna setia Alkitabku. Jika anda ingin menjadi donatur, silakan klik tombol Donate di bawah ini:
Kami sadar bahwa masih banyak pekerjaan untuk perbaikan dan penyempurnaan aplikasi ini, oleh karena itu saran dan masukan anda sangat penting bagi kami. Jangan lupa untuk membagikan aplikasi ini kepada keluarga dan teman-teman seiman. Semoga anda menyukai aplikasi ini.
Tuhan memberkati