KESUDAHAN SETIAP MANUSIA

Baca: PENGKHOTBAH 7:1-22


Bacaan tahunan: Hakim-hakim 3-5

Ada banyak ketidakpastian di dunia ini dan ada satu hal yang pasti dialami semua manusia, yaitu kematian. Saya kerap berada di rumah duka baik sebagai tuan rumah atau sebagai tamu. Saya sudah merasakan kehilangan Ayah, Ibu, dan kakak kandung. Saya turut berduka saat hamba Tuhan, kawan, atau tetangga yang saya kenal meninggal dunia. Setiap kali melayat di rumah duka dan merenungkan apa yang dialami almarhum sebelum meninggal, saya selalu dingatkan untuk memperhatikan hidup saya. Karena kelak saya juga pasti mati.

Kematian adalah peristiwa yang kebanyakan orang tidak suka membahas, tapi suka tidak suka kita harus memperhatikannya sebagai orang yang masih hidup. Sebagai orang Kristiani, kematian sebetulnya bukan hal yang menakutkan, karena Kristus sudah mengalahkan maut. Saat kita meninggal dunia, kita bertemu dengan Kristus yang adalah kebangkitan dan hidup (Yoh. 11:25). Satu hal yang harus kita perhatikan, sudahkah saya memiliki hikmat yang benar, sehingga saya menjalani hidup dalam kebenaran firman Tuhan? Apakah saya hidup sebagai orang fasik, atau saya hidup sebagai seorang kristiani yang berhikmat? Apakah saya selalu rindu bertumbuh untuk hidup seperti Kristus telah hidup?

Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan, jangan sia-siakan waktu yang Tuhan beri, hidup ini hanya sementara. Sepenggal lirik lagu yang biasa kita dengar ini benar adanya. Mari kita jangan selalu sibuk untuk urusan duniawi yang hanya sementara, sehingga tidak memperhatikan kematian yang pasti kita alami.
-RTG/www.renunganharian.net


KEMATIAN ADALAH SATU PERISTIWA YANG PASTI KITA SEMUA ALAMI


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media