BAGAI TEMBOK TEBAL

Baca: YOSUA 5:13-6:7


Bacaan tahunan: Markus 4-5

Banyak yang bilang bahwa berjalan bersama Tuhan itu mudah. Benarkah demikian? Nyatanya tidak jarang kita dihadapkan dengan persoalan yang begitu rumit bagaikan menghadapi sebuah tembok tebal yang sulit diruntuhkan. Dalam situasi demikian acapkali hati kita ragu, iman kita diuji. Di tengah kemustahilan yang kita hadapi apakah kita masih memiliki keyakinan bahwa bersama Tuhan kita sanggup menemukan jalan keluarnya?

Yosua memandang kota Yerikho yang bertembok tebal dan diperlengkapi kekuatan besar itu dengan penuh keraguan. Rasanya mustahil mengalahkan kota itu. Di tengah keraguannya itu, tiba-tiba berdirilah seseorang di hadapannya dengan pedang terhunus. Dalam ketakutannya Yosua dengan spontan bertanya apakah ia membela Israel atau membela lawannya. Seseorang itu menjawab, "Bukan, tetapi aku adalah Panglima Balatentara Tuhan. Aku di sini sekarang." Yosua sadar siapa Pribadi yang dihadapinya saat itu. Ia pun sujud menyembah sampai mukanya ke tanah. Yosua berserah dan belajar percaya kepada Tuhan sambil tekun menanti-nantikan-Nya. Yosua belajar percaya bahwa Tuhan yang berfirman itu pasti menepati janji-Nya.

Apakah hari ini Anda dan saya melihat persoalan yang kita hadapi bagaikan tembok Yerikho yang mustahil untuk dilalui? Ketika keraguan mulai melanda, itulah saat yang tepat bagi kita untuk sujud dan menyembah Tuhan sebagai bentuk penyerahan kita. Di dalam hati yang berserah ada keyakinan untuk berpegang kepada janji Tuhan. Percaya bahwa Panglima Balatentara Tuhan itu berjalan bersama kita untuk menghancurkan persoalan di depan kita.
-SYS/www.renunganharian.net


DI TENGAH KERAGUAN HATI KITA PUN TUHAN TETAP MENYATAKAN KEHADIRAN-NYA UNTUK MENGUATKAN IMAN KITA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media