BERBAGI PENGALAMAN HIDUP

Baca: Kisah Para Rasul 1:6-11


Bacaan tahunan: 1 Tawarikh 25-27

Saya tersentuh dengan kebaikan hati seorang teman lama, yakni ketika dia membagikan ilmu dari pengalaman hidupnya sendiri. Selain agar saya dapat menarik hikmah dari pengalaman itu, harapan lainnya agar saya dapat berkembang dalam pekerjaan yang sedang kami tekuni karena kebetulan dunia profesi yang kami tekuni tidak jauh berbeda. Sungguh perbuatan yang begitu menyentuh hati saya!

Berbagi ilmu adalah hal mulia yang dapat kita berikan kepada sesama, tanpa harus berprofesi sebagai guru. Saya meyakini bahwa setiap orang sebenarnya memiliki ilmu terkait hal tertentu, yang dapat dibagikan kepada orang lain. Kita dapat menyebut profesi apa pun, dari yang paling mentereng sampai yang dianggap biasa, tetap ada ilmu yang bisa mereka bagikan dari pengalaman hidup mereka. Begitu pula dalam perjalanan mengiring Kristus karena setiap orang pasti memiliki pengalaman yang dapat dibagikannya sebagai kesaksian tentang imannya.

Inilah yang dapat kita pahami secara sederhana dari panggilan untuk bersaksi, seperti bunyi nas renungan hari ini. Sebagaimana Yesus memanggil murid-murid pada masa itu untuk menjadi saksi mulai dari Yerusalem sampai ke ujung bumi, kita pun dipanggil-Nya untuk "berbagi pengalaman hidup" bersama Kristus, yang bisa diawali dari keluarga kita sendiri. Terkadang kesaksian itu tak harus berupa kisah yang spektakuler karena Roh Kudus dapat bekerja menguatkan kesaksian yang dianggap paling sederhana sekalipun, supaya hati orang terbuka untuk percaya. Maukah kita melakukannya?
-GHJ/www.renunganharian.net


ROH KUDUS DAPAT MENGUATKAN KESAKSIAN PALING SEDERHANA SEKALIPUN UNTUK MENYENTUH HATI


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media