BERLAKU LEBIH BAIK

Baca: Matius 5:38-48


Bacaan tahunan: Ratapan 3-5

Suatu kali saat kami menunggu jam keberangkatan bus, beberapa anak muda dengan alat musik sederhana di tangan masuk ke dalam bus. "Daripada mencopet atau menjambret, lebih baik kami ngamen..." ujar salah seorang sebelum mereka mulai bernyanyi. Seorang penumpang pun menyahut: "Tapi daripada ngamen, masih lebih baik jadi kuli bangunan!"

Sebelum mencapai tingkatan sempurna, selalu ada yang lebih baik dari tindakan yang kita sangka sudah lebih baik. Tidak melakukan kejahatan tentu sudah lebih baik dari pada melakukan kejahatan. Namun masih lebih baik orang yang mau melakukan kebaikan daripada sekadar tidak berbuat jahat. Meski demikian, melakukan kebaikan masih belum cukup baik jika hanya dilakukan terhadap orang yang berbuat baik kepada kita.

Sebagai contoh, pemungut cukai yang terkenal sebagai orang tidak baik pun dapat mengasihi teman-temannya. Namun mereka melakukan hal itu atas dasar "kepentingan". Mereka mau bersikap ramah terhadap orang-orang yang kepadanya mereka bergantung. Bersikap demikian berarti hanya melayani diri sendiri, mencari keuntungan pribadi.

Yesus mengajar orang percaya untuk mengasihi musuh-musuhnya. Bukan untuk mencari upah, melainkan menyatakan syukur atas anugerah keselamatan yang telah diterimanya dari Allah. Inilah tindakan yang sempurna, yang bernilai paling tinggi dibandingkan kecenderungan alami manusia duniawi. Sebab kesempurnaan Allah adalah mengampuni kesalahan, menolong orang asing, melakukan kebaikan kepada yang jahat dan tidak tahu berterima kasih. --EBL/www.renunganharian.net


BUKAN SUPAYA MENANG DAN BERKUASA, ORANG PERCAYA MELAKUKAN KASIH YANG SEMPURNA DEMI MENJADI BERKAT BAGI SESAMA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media