BUDAK CINTA

Baca: EFESUS 5:1-20


Bacaan tahunan: Bilangan 8-10

Bermaksud mengajak temannya hang out pada hari libur, Sam mendatangi rumah Zal. Namun, ia menemukan Zal sibuk melakukan pekerjaan rumah tangga. "Mau-maunya sih kamu ngerjain semua ini? Hari libur nih! Istri kamu kemana? Apa karena bucin jadi mau disuruh-suruh sama istri?" ujar Sam. Dengan enteng Zal menjawab, "Istriku bukan pembantu. Aku juga punya tanggung jawab untuk ini. Apalagi dia sedang kerepotan mengurus bayi kami."

Alih-alih mendapat pujian, menyediakan diri melakukan banyak hal atas dasar cinta justru lebih sering menuai cibiran. Anak muda zaman sekarang menyebutnya dengan istilah "bucin" alias budak cinta. Padahal, Tuhan Yesus pun rela melakukan banyak hal demi kasih-Nya. Yesus mengubah air menjadi anggur dalam pernikahan di Kana. Yesus memberi makan lima ribu orang yang mengikuti-Nya. Yesus menyembuhkan banyak orang sakit yang dijumpai-Nya. Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus, anak muda di Nain, juga Lazarus. Yesus menolong perempuan yang ketahuan berzina dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Bahkan demi kasih-Nya, Yesus rela mati untuk manusia berdosa.

Bukankah tindakan Tuhan Yesus lebih dari cukup untuk menjadikan-Nya pantas dijuluki sebagai pribadi yang sangat bucin? Jika demikian, maka sesungguhnya Tuhan justru merindukan kita menjadi pribadi yang bucin. Sekalipun akibatnya mungkin saja menjadikan kita dipandang konyol, berlebihan, tidak punya harga diri, dan diremehkan karena rela mengorbankan diri demi menyatakan kasih kepada Tuhan, juga kepada sesama.
-EBL/www.renunganharian.net


"DIPERBUDAK CINTA" PADA TUHAN DAN SESAMA MEMBAWA KEPADA PERKENANAN BAPA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media