BUKAN SEKADAR KEYAKINAN

Baca: FILIPI 3:1–16


Bacaan tahunan: Roma 1–3

Banyak orang pernah mendengar tentang Bunda Teresa. Lebih dari empat puluh lima tahun beliau mengabdikan dirinya untuk melayani orang miskin, orang sakit, yatim piatu serta orang-orang yang memerlukan pertolongan. Namun, kisah heroik Bunda Teresa akan menghasilkan dampak yang berbeda bagi orang yang hanya sekadar mendengar dibandingkan bagi mereka yang mengalami secara langsung pelayanan dan kasihnya.

Sebelum mengalami perjumpaan dengan Kristus, Paulus merupakan orang Israel asli yang dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel. Ia sangat memahami hukum Taurat (Kis. 22:3). Paulus bahkan dengan berani mengeklaim dirinya tidak bercacat dalam menaati hukum Taurat (ay. 6). Dengan menganiaya pengikut Kristus, ia menunjukkan loyalitasnya akan hukum Taurat. Namun, semua pengetahuan dan keyakinan akan Taurat tersebut tidak mampu menghasilkan pertobatan dan perubahan dalam hidup Paulus. Hingga akhirnya Paulus bertemu dengan Kristus secara pribadi (Kis. 22:6-22). Pengalaman tersebutlah yang membuat Paulus menyadari bahwa pengenalan dan mengalami Kristus secara langsung merupakan hal yang terutama yang memampukan dirinya untuk menemukan dan melakukan kebenaran yang sejati (ay. 7-9).

Memiliki pemahaman secara objektif terhadap Allah dan firman merupakan hal yang berbeda dengan mengalami Allah secara langsung. Meyakini bahwa Allah adalah kasih dan adil tidaklah cukup hingga kita mengalami sendiri kasih dan keadilan Allah tersebut. Hanya ketika berelasi kepada Allah secara langsung kita dimampukan untuk mengalami pertumbuhan dan kebenaran yang sejati. Mari membangun relasi dengan-Nya setiap hari untuk terus mengalami Allah bukan sekadar pengetahuan belaka.
-YDAM/www.renunganharian.net


HANYA DENGAN MENGALAMI ALLAH SECARA LANGSUNG, KITA DIMAMPUKAN UNTUK SEMAKIN MENGENAL DAN SERUPA DENGAN ALLAH


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media