DIAM DENGAN TENTERAM

Baca: MAZMUR 102:26–29


Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 1–3

Refleksi perjalanan hidup akan membuat kita menyadari banyaknya perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Perubahan-perubahan tersebut bukan hanya berasal dari dalam diri sendiri namun juga berasal dari kondisi di sekitar. Banyak perubahan terjadi begitu cepat. Perkembangan teknologi, perubahan pola perilaku, kondisi alam yang tak menentu, tuntutan zaman, serta banyak hal lainnya yang tak jarang menimbulkan rasa cemas dan khawatir.

Ketidakpastian dan kondisi yang berubah-ubah juga dirasakan oleh pemazmur di zamannya. Pemazmur bergumul di hadapan Allah akan perubahan-perubahan yang terjadi di generasi dan bangsanya yang menimbulkan rasa ketidakpastian dan kecemasan. Ketika pemazmur berhadapan dengan Allah yang tidak berubah, maka rasa tenang dan tenteram diperolehnya. Mazmur ini menyatakan iman pemazmur bahwa Allah adalah pencipta segala yang ada. Di tengah ketidakabadian, pemazmur melihat bahwa Allah adalah satu-satunya yang kekal. Di tengah perubahan, pemazmur meletakkan harapannya terhadap Allah yang tidak berubah. Iman seperti ini menjadi dasar pengharapan yang kuat untuk tetap dapat diam dengan tenteram di segala kondisi apa pun.

Dalam menghadapi ketidakpastian dan perubahan mari mengarahkan diri terhadap Allah yang tidak berubah. Perubahan dan ketidakpastian yang ada harusnya membuat kita semakin rendah hati untuk melekat dan berserah terhadap Tuhan. Hal ini akan memperkuat iman kita terhadap Tuhan yang dapat dipercaya kasih dan perbuatan-Nya. Iman bahwa Allah memegang kendali atas segala sesuatu sehingga kita tetap diam dengan tenteram.
-YDAM/www.renunganharian.net


MEMERCAYAI ALLAH YANG TIDAK BERUBAH AKAN MEMBUAHKAN RASA TENTERAM DI DUNIA YANG SELALU BERUBAH


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media