Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: KEJADIAN 42:1–23
Bacaan tahunan: Yehezkiel 22–24
Lebih dari 13 tahun sudah berlalu sejak anak-anak Yakub menjual Yusuf sebagai budak (Kej. 37:2; 41:46). Mereka mengarang cerita bohong kepada ayahnya untuk menutupi kejahatan itu. Sepertinya semua aman. Rahasia itu tertutup rapat. Tetapi, apa yang mereka rasakan ketika melihat Yakub hidup berkabung setiap hari (Kej. 37:35; 42:38)? Pasti, mereka dihantui rasa bersalah. Ketika kemudian terjadi kelaparan hebat dan mereka harus pergi membeli bahan pangan ke Mesir, mereka menghubungkan banyaknya kesulitan yang mereka hadapi sebagai akibat kejahatan yang dulunya mereka lakukan kepada Yusuf.
Rasa bersalah biasanya muncul di belakang. Sayangnya, banyak orang memelihara perasaan bersalah hingga berkepanjangan, bahkan membiarkannya begitu saja. Tidak ada upaya untuk melakukan pengakuan dosa, meminta maaf kepada pihak yang dirugikan, atau berusaha memperbaiki akibat buruk yang ditimbulkannya. Hasilnya ialah hilangnya damai sejahtera. Juga senantiasa diliputi rasa takut.
Sebenarnya perasaan bersalah dapat menolong kita untuk menyadari dosa, kejahatan atau kesalahan yang kita lakukan. Allah dapat menggunakan suara hati kita untuk menginsafkan kita atas dosa. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus. Kita harus berani dengan tulus mengakui dosa atau kesalahan. Itulah langkah awal yang akan membebaskan kita.
-HT/www.renunganharian.net
MENGAKUI DOSA SERTA BERTOBAT DENGAN SEPENUH HATI IALAH KUNCI YANG MELEPASKAN KITA DARI BELENGGU DOSA DAN RASA BERSALAH
Please sign-in/login using: