DOSA DAN KEJAHATAN

Baca: YESAYA 59


Bacaan tahunan: Hosea 8-14

"Jika Tuhan sungguh ada, sangat berkuasa dan mengasihi manusia, dimana Dia saat saya terpuruk? Mengapa saya dibiarkan-Nya menderita? Apakah Tuhan tidak mampu menjaga dan melindungi saya? Pergumulan saya menjadi bukti bahwa keberadaan Tuhan pantas untuk diragukan, bukan?" ujar seseorang dengan nada penuh amarah dan kekecewaan.

Yesaya mengungkap alasan Israel tak diselamatkan dari tangan musuh-musuh mereka. Bukan karena Allah tidak peduli, tidak sanggup bekerja, atau tidak melihat penderitaan umat. Kuasa Tuhan tidak pernah berkurang sehingga menjadikan-Nya terlalu lemah untuk menyelamatkan umat. Tuhan juga tidak pernah kehilangan kepekaan untuk mendengar seruan umat-Nya. Masalahnya, Dia menyembunyikan diri sehingga terkesan tidak mendengar dan tidak mau peduli itu karena perbuatan umat Israel sendiri. Mereka menaruh pemisah dengan masih melakukan dosa dan kejahatan.

Allah selalu mendengar keluh-kesah umat-Nya. Allah sanggup menolong seperti waktu-waktu yang telah lalu. Tangan-Nya tidak pernah kurang panjang. Kuasa-Nya tidak pernah berkurang, melemah, atau terbatas. Hanya, dosa menghalangi rahmat Allah atas kita. Dosa menyulut murka Allah, menangguhkan tanda perkenanan-Nya. Karena itu, sebelum mempertanyakan keberadaan Tuhan, baiklah kita koreksi diri. Setidaknya, kita jauhi kebiasaan dosa Israel yang senang memandang rendah hak orang lain, meremehkan hukum, mudah mengucap janji palsu, menganggap murah nyawa sesama, dan suka mengatur strategi jahat demi mencapai kepentingan pribadi.
-EBL/www.renunganharian.net


DOSA DAN PELANGGARAN KITA SENDIRILAH YANG MEMISAHKAN KITA DARI KASIH KARUNIA-NYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media