DUA TALENTA

Baca: MATIUS 25:14-30


Bacaan tahunan: Mazmur 18-22

Seorang ibu mengadakan kebaktian pengucapan syukur di rumahnya pada gang sempit. Lebih dari tiga puluh orang undangan duduk berjejal memenuhi teras hingga tepi jalan. Selesai khotbah singkat pendeta, ibu itu mengeluarkan masakannya satu demi satu dan meminta beberapa jemaat untuk turut membagikan makanan. Rumah yang sempit tidak memungkinkan jemaat masuk mengambil makanannya sendiri. Karena sendok dan garpu kurang, jemaat diminta untuk tetap memegang sendok garpunya untuk menu berikutnya. Terlepas dari keterbatasan ini, sang ibu tetap melayani dengan gembira. Dirinya ingin memaksimalkan segenap kemampuannya untuk mengucap syukur.

Ketika membaca perumpamaan Yesus tentang talenta, biasanya kita terpaku pada hamba yang mendapat dan menghasilkan paling banyak, yakni lima talenta. Sorotan juga lebih terarah pada hamba dengan satu talenta, sebab dialah yang mendapat hukuman dari tuannya. Namun ada hal yang menarik mengenai hamba yang menghasilkan dua talenta. Ia memperoleh pujian yang sama dari tuannya sebagaimana hamba dengan lima talenta. Kisah ini mengajarkan bahwa Tuhan menghargai hamba yang menggarap secara maksimal berapa pun talenta yang Tuhan percayakan.

Agaknya karya pelayanan sebagian orang terhambat oleh pola pikir yang salah. Sebagaimana hamba yang memendam talentanya, kita sering tidak menghasilkan apa-apa karena merasa tidak mampu melakukan apa pun. Sesungguhnya kita perlu belajar pada ibu yang mendayagunakan segenap kemampuannya untuk melayani. --HEM/www.renunganharian.net


TUHAN MENGHARGAI UPAYA MAKSIMAL KITA MENGEMBANGKAN SEGENAP TALENTA YANG DIA KARUNIAKAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media