ETIKA BISNIS KRISTEN

Baca: LUKAS 3:1-14


Bacaan tahunan: 1 Raja-raja 8

Etika bisnis sempat menjadi masalah bagi para pelaku bisnis di Amerika Serikat pada awal tahun 2000-an. Beberapa perusahaan terungkap berlaku curang dalam laporan keuangan hingga terjadinya penggelapan uang yang dilakukan oleh para pimpinan perusahaan. Apakah hal ini juga terjadi di Indonesia, sampai hari ini? Jika mendengar cerita dari teman mengenai laporan keuangan kantornya yang dibuat untuk menghindari pajak yang tinggi, rasanya jawaban untuk pertanyaan tadi sudah jelas: terjadi juga.

Etika dalam dunia kerja masih didambakan sampai hari ini. Bagi para pemilik usaha, pekerja, pebisnis, dan pemimpin Kristen tentu saja tuntutan agar menjalankan etika bisnis akan lebih tinggi. Terlebih dalam firman Tuhan ada banyak prinsip yang dapat diterapkan berkaitan dengan etika bisnis, juga masih relevan pada masa kini. Misalnya: berbagi dengan orang lain jika Anda memiliki sesuatu dengan lebih; tidak menagih lebih banyak daripada yang seharusnya; mencukupkan diri dengan gaji yang ada; juga tidak merampas atau memeras (ay. 11-14). Kita juga ingat akan nasihat untuk bekerja segenap hati seperti untuk Tuhan, dengan meyakini bahwa upah kita berasal dari-Nya (Kol. 3:23-24).

Nah, masihkah hal-hal yang berkaitan dengan etika bisnis dan kebenaran, masih kita pegang teguh dan praktikkan dengan serius, dengan kesiapan menanggung segala konsekuensinya? Allah mengharapkan para pekerja Kristen menjadi pembeda di tengah dunia kerja yang kerap mengabaikan kebenaran dan etika. Andakah orang yang dicari? --GHJ/www.renunganharian.net


SEJATINYA TAK ADA PEMBEDAAN DALAM PENERAPAN ETIKA, KARENA ETIKA BERLAKU DI SEMUA BIDANG KEHIDUPAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media