FASILITAS DAN PELAYANAN

Baca: LUKAS 12:35-48


Bacaan tahunan: Keluaran 1-3

Seorang pesuruh mendapat tugas dari pimpinan kantor. Alih-alih segera melakukan tugasnya, pesuruh itu menjawab sang pimpinan dengan berkata, "Maaf, Pak, kebetulan bensin motor saya baru habis." "Pakai motor kantor!" "Tapi, Pak, cuaca sedang hujan." "Ya sudah, pakai mobil kantor! Segera berangkat ya!" "Tapi, Pak … saya belum sarapan .…"

Bagaimana rasanya punya bawahan seperti dalam cerita di atas? Tentu gemas. Tetapi, bukankah kadang kala kita bersikap yang sama kepada Tuhan? Dengan bangga kita menyebut diri sebagai hamba Tuhan. Namun, dengan posisi ini, sering kali kita tidak tahu malu, meminta berbagai fasilitas dan keistimewaan melebihi hamba yang lain. Doa-doa kita dipenuhi permintaan supaya Tuhan mengabulkan ini dan itu, memberkati kita dengan kemampuan ini dan itu. Kita mendikte Tuhan supaya jalan hidup dan segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan keinginan kita. Sekalipun hamba, kita bersikap lebih berkuasa daripada Tuhan.

Mengingat diri kita adalah seorang hamba, maka fungsi utama kita adalah melayani sang tuan. Baik ketika sang tuan melihatnya, maupun ketika sang tuan pergi (bdk. ay. 45). Ingat bahwa keutamaan seorang hamba mestinya melakukan pelayanan, bukan menuntut supaya selalu dilayani. Dan sekalipun pelayanan memerlukan sarana dan prasarana, semua itu harus diupayakan untuk memperlancar pekerjaan. Jangan pelit untuk menjadikan segala pemberian Tuhan sebagai sarana dalam menunaikan tugas pelayananan kita. Karena setiap orang yang banyak diberi akan banyak dituntut.
-EBL/www.renunganharian.net


TUHAN PASTI MEMELIHARA HIDUP KITA. KARENA ITU, JADILAH HAMBA YANG MELAYANI-NYA DENGAN SEPENUH HATI DAN TENAGA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media