Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: KIS. PR. RASUL 2:41–47
Bacaan tahunan: 2 Tawarikh 10–13
Sore itu sepeda motor saya terhenti di perempatan lampu merah. Suasana begitu riuh bersamaan dengan jam pulang kantor. Mata saya tertegun ketika melihat seorang ibu yang menggendong barang bawaan di punggungnya meminta tumpangan kepada seorang pengendara yang terlihat acuh dan enggan menolong. Namun siapa sangka, ada seorang ibu lain yang dengan senang hati mengulurkan tangannya dan mengajaknya membonceng di kendaraannya. Betapa senang ibu itu ada orang yang membantu.
Saat ini, betapa jarangnya menemukan hati seperti itu. Seseorang yang telah lama percaya Yesus pun bisa mengalami degradasi kasih yang menjadi identitas sejatinya dalam Yesus. Orang percaya perlu mencontoh Yesus setiap waktu dalam menjalani hari-harinya. Memiliki buah-buah Roh yang bisa dinikmati orang lain sebagaimana dalam Galatia 5:22–23 dikatakan, "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."
Kita hidup dalam dunia yang sedang asing dengan kasih. Ada begitu banyak hal yang memengaruhi kita untuk memilih apakah perlu mengasihi orang lain atau tidak. Ada begitu banyak hal yang membuat kita mulai ragu untuk mengasihi sehingga hati mulai berkarat secara fungsi karena jarang dipergunakan untuk mengasihi. Betapa memedihkan jika hal itulah yang hari-hari ini sedang kita alami. Kiranya perkataan Paulus dalam Kolose 3:23 mengingatkan kita, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."
-YGP/www.renunganharian.net
MESKIPUN ADA BEGITU BANYAK KEMUNGKINAN KITA DIKHIANATI KETIKA KITA MENGASIHI, TETAPLAH MENGASIHI
Please sign-in/login using: