Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: MAZMUR 107
Bacaan tahunan: 2 Samuel 13-15
Kasih setia, atau bahasa Ibraninya hesed, dapat pula diterjemahkan kebaikan. Mazmur ini antara lain melukiskan berbagai cara Tuhan dalam menebus orang-orang pilihan-Nya. Sang pemazmur menyimpulkan bahwa kita perlu berpegang pada semuanya itu dan memperhatikan segala kasih setia Tuhan. Memperhatikan bisa berarti merenungkan, mengingat-ingat, atau menyentuh, merasakannya secara langsung.
Memperhatikan segala kasih setia Tuhan membuat kita mempunyai hikmat. Kalau mendengar kata "hikmat" kita cenderung mengaitkannya dengan "pengetahuan". Namun, sebenarnya lebih dari itu. Hikmat tidak lain adalah kepekaan terhadap cara-cara Allah dan jalan-jalan-Nya. Pengertian ini selanjutnya menuntun kita ketika melangkah dan menentukan pilihan dalam keseharian hidup.
Kehidupan kita seperti permadani yang tengah ditenun oleh kebaikan Allah. Ketika keadaan sedang buruk, pandangan kita jadi kabur, kepekaan kita jadi kurang tajam. Kita lalu sulit melihat, memperhatikan, atau menyentuh kebaikan Tuhan. Kita cenderung melihat sisi bawah permadani itu: semrawut penuh aneka benang centang-perenang.
Dengan hikmat, kita menyadari bahwa Allah turut bekerja di dalam segala keadaan untuk mengerjakan kebaikan bagi kita, anak-anak kesayangan-Nya. Hikmat mencelikkan mata kita bahwa sebenarnya di sisi atas permadani kehidupan kita tengah terbentuk sebuah lukisan yang elok: Dia tengah mengubah kita menjadi semakin serupa dengan gambaran Anak-Nya.
-ARS/www.renunganharian.net
DALAM MENGARUNGI GELOMBANG DAN PASANG-SURUT KEHIDUPAN, KITA DAPAT BERPEGANG PADA KASIH SETIA DAN HIKMAT TUHAN
Please sign-in/login using: