JANJI HATI

Baca: ROMA 14:1-12


Bacaan tahunan: Lukas 10-11

Sumpah Pemuda merupakan momen bersejarah yang timbul dari hasrat yang kuat dari anak-anak bangsa untuk bersatu dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar yang menyatukan perbedaan demi persatuan yang bangkit dari kerinduan untuk membebaskan Ibu Pertiwi dari cengkeraman tangan para penjajah. Kesungguhan janji yang menjadi salah satu tonggak sejarah penting di negeri kita.

Setiap orang yang percaya kepada Tuhan pada dasarnya juga terikat janji yang kita ikrarkan di hadapan-Nya: baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan (ay. 8). Keyakinan dalam hati (ay. 5) yang mengisyaratkan pengakuan terhadap kedaulatan Tuhan yang dapat membawa kita pada sikap yang mampu mengatasi perbedaan karena sesungguhnya kita satu tubuh di dalam Kristus (Rm. 12:5).

Kesanggupan diri yang dapat menghindarkan kita dari perangkap penghakiman dan penghinaan terhadap sesama (ay. 10) anggota tubuh-Nya yang berpotensi memicu perpecahan (1Kor. 12:25). Kenyataan getir yang tentunya jauh dari harapan Yesus yang menghendaki kita untuk menjadi satu, sama seperti Bapa dan diri-Nya (Yoh. 17:21). Persatuan yang akan menuntun semua orang memuliakan Allah (ay. 11).

Ikrar selalu bertolak dari kesungguhan diri. Bukan sekadar retorika. Basa-basi tanpa arti. Setia kepada Tuhan adalah janji hati yang pada hakikatnya bertolak dari sikap menghargai otoritas-Nya atas hidup kita dan perbedaan yang terdapat dalam tubuh Kristus. Keputusan bijak yang mendatangkan makna hidup yang hakiki.
-EML/www.renunganharian.net


JANJI HATI UNTUK MENGHARGAI PERBEDAAN DALAM TUBUH KRISTUS ADALAH WUJUD PENGHORMATAN KITA KEPADA SANG PEMILIK KEHIDUPAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media