JANJI MELAMPAUI KEHANCURAN

Baca: YESAYA 1:10–20


Bacaan tahunan: Yehezkiel 40–42

Seorang ayah begitu frustrasi melihat sikap anaknya. Ayah ini merasakan kesesakan besar karena anaknya sama sekali tidak mengerti isi hatinya yang terdalam. Suatu kali ia pulang dari perjalanan dinas yang panjang, ia berharap anaknya menyambutnya dengan hangat. Namun yang hadir untuk menyambutnya pulang justru hanya anjing peliharaan mereka. Tidak terkatakan rasa sakit yang memuncak menjadi kesedihan karena anak yang ia kasihi tidak merasakan kerinduannya yang begitu besar.

Kerinduan Tuhan terhadap bangsa Israel juga tecermin lewat penglihatan yang Ia berikan kepada Nabi Yesaya. Kerinduan yang timbul bersamaan dengan rasa frustrasi yang hebat melihat keadaan bangsa Israel yang memberontak dan tegar tengkuk. Tuhan membeberkan apa yang sesungguhnya bukan menjadi inti permasalahan bangsa itu, lalu apa yang dilakukan bangsa itu yang juga bukanlah menjadi jawaban bagi Tuhan (ay. 11-15). Sungguh suatu pemandangan kehancuran yang menyayat hati Tuhan.

Mari melihat keadaan kita sekarang, apakah ada hal yang melukai hati Tuhan? Apakah yang kita kerjakan bertentangan dengan maksud Tuhan? Seperti Tuhan meminta bangsa Israel bertobat karena begitu besar janji pengampunan-Nya, seperti itu pula kerinduan-Nya bagi kita saat ini. Tuhan begitu rindu untuk memulihkan keadaan kita. Janji pengampunan yang Ia berikan melampaui segala kehancuran yang sudah terjadi. Mari datang dengan kerendahhatian, menyadari betapa besar kerinduan Tuhan agar kita kembali dan memahami betapa besarnya Ia mengasihi kita.
-MRD/www.renunganharian.net


TUHAN BERJANJI MEMBERIKAN PENGAMPUNAN, IA MENGHENDAKI PERTOBATAN YANG SUNGGUH-SUNGGUH TERLEBIH DAHULU


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media