KEPENTINGAN SIAPA?

Baca: 2 SAMUEL 15:1-12


Bacaan tahunan: Markus 6-7

Suatu kali saya bertanya kepada guru konseling saya mengenai kata-kata yang saya sampaikan kepada konseli. Apakah saya boleh mengatakannya seperti itu? Bukannya menjawab boleh atau tidak, guru saya justru bertanya balik kepada saya, "Itu untuk kepentingan siapa?" Masih bingung dengan pertanyaannya, kembali saya bertanya hal yang sama. Dia pun mengulang kembali pertanyaan yang sama. Setelah itu, saya baru mengerti, rupanya guru saya ingin menyadarkan saya bahwa saya berbicara untuk kepentingan saya sendiri.

Alkitab mengisahkan Absalom seolah melakukan kebaikan buat orang Israel yang sedang beperkara hukum. Kala itu, Absalom mencegat setiap orang yang mau mengadukan perkaranya kepada raja untuk meminta keadilan. Setelah Absalom berhasil memancing kasus yang sedang dihadapi oleh mereka, dia pun memberi kesan seakan raja tidak peduli. Lalu berandai-andai bahwa dirinya akan adil kalau dirinya menjadi hakimnya. Bermodalkan wajah dan fisik yang sempurna serta perilaku yang tampak seakan sopan dan rendah hati, dia pun memikat hati orang Israel. Padahal dia sedang merancang kudeta terhadap ayahnya sendiri, Daud. Kata-kata dan perilakunya bukanlah untuk kepentingan rakyat.

Sebagai orang percaya, kita wajib memeriksa diri. Apakah kita tulus melakukan segala sesuatu untuk kebaikan orang lain dan untuk Tuhan? Untuk kepentingan siapakah kita melakukan apa yang sedang kita kerjakan? Satu hari nanti, ketulusan hati dan kebaikan kita akan diuji. Mereka yang tulus akan dikasihi Tuhan dan sesama.
-HEM/www.renunganharian.net


PERHATIKANLAH ORANG YANG TULUS DAN AMATILAH ORANG YANG JUJUR, SEBAB PADA ORANG YANG SUKA DAMAI AKAN ADA MASA DEPAN.-Mazmur 37:37


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media