KERJA SEBAGAI BERKAT

Baca: KEJADIAN 2:8-20


Bacaan tahunan: Mazmur 92-100

Banyak orang merasa frustrasi dengan pekerjaannya. Mereka terpaksa bekerja demi mempertahankan penghasilan saja. Sebuah survei menyebutkan bahwa 90% karyawan tidak menyukai pekerjaan mereka. Tentu saja ini berdampak pada produktivitas mereka, sehingga dalam survei lainnya, sebanyak 50% karyawan tidak merasa puas dengan hasil kerja mereka.

Sebagian orang memandang kerja sebagai beban. Bahkan ada juga yang menganggapnya sebagai kutukan atau hukuman Tuhan. Memang setelah Adam berdosa, Tuhan berkata bahwa ia akan bersusah payah mencari rezeki dan akan berpeluh untuk mencari makan (Kej. 3:17, 19). Namun sebenarnya, sejak awal, mereka telah diberi tanggung jawab untuk mengusahakan dan memelihara Taman Eden, bukan hanya menikmati hasilnya. Adam juga diberi wewenang untuk menamai semua hewan. Mereka juga bekerja. Bedanya, bekerja di dunia yang berdosa tentu jauh lebih sulit.

Jadi ternyata, bekerja bukanlah hukuman Allah untuk menyusahkan manusia. Alkitab memandang kerja sebagai berkat, pemberian Allah dan saluran berkat-Nya. Dengan bekerja, kita sedang menaati Allah untuk mengusahakan kesejahteraan di bumi. Bahkan, Allah sendiri digambarkan sebagai Pekerja (bdk. Kej. 1 & Yoh. 5:17).

Menyadari bahwa Allah dapat dimuliakan melalui pekerjaan kita tentunya akan mendorong kita bekerja dengan baik. Sebab kerja juga menjadikan kita bermanfaat bagi sesama. Karenanya kita hendaknya bekerja dengan segenap hati, seperti untuk Tuhan, dan untuk memuliakan Dia (Kol. 3:23; bdk. 1Kor. 10:31). --HT/www.renunganharian.net


MARI USAHAKAN KUALITAS TERBAIK MELALUI PEKERJAAN KITA KARENA MELALUINYA KITA DAPAT MEMULIAKAN NAMA TUHAN.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media