KERTAS KUSAM?

Baca: Roma 6:1-14

Oleh karena kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, maka kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. (Roma 6:5)


Bacaan tahunan: : Yehezkiel 46-48

Kertas itu diremasnya hingga kusam, lalu ia berkata, "Itulah kamu! Hidupmu ibarat kertas ini. Sudah rusak karena dosa. Kusam. Tak berguna lagi." Sesudah itu diambilnya sehelai kertas putih bersih. Ditempelkannya kertas baru itu tepat melekat di atas kertas kusam tadi, seraya berkata, "Kristus adalah kertas baru ini. Dia menudungi kamu sehingga Allah melihatmu bersih sekarang dan siap untuk dipakai-Nya." Ilustrasi, yang jelas tidak sempurna, ini mengantar sahabat saya menyerahkan hidupnya pada Yesus.

Surat Roma berisi ajaran kristiani yang amat mendasar. Salah satunya, prinsip solidaritas. Paulus menerangkan betapa Kristus menjadi sama dengan kita sampai dalam kematian. Kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian dan kebangkitan-Nya (ay. 6). Dia menempel ketat, tepat serupa dengan kita, mati bersama kita, menudungi kita, sehingga kita tak terlihat lagi. Karena melekat erat pada-Nya, kita ikut bangkit bersama-Nya. Manusia lama kita lenyap bersama kematian-Nya. Manusia baru kita terbit bersama kebangkitan-Nya, putih bersih di mata Allah dan siap dipakai-Nya (ay. 11)!

Maka, jangan mudah tergoda untuk memandang diri dengan kacamata yang keliru. Seberapa kusam, rusak, dan kacaunya diri kita—itu bukanlah diri kita di mata Allah. Allah melihat kita melalui Kristus. Kristus menempel erat pada kita hingga keberdosaanmu lenyap. Dan, dengan melekat pada Kristus, kita tampil baru. Manusia baru. Itulah gambar baru tentang siapa diri kita. Aminkanlah. Hidupilah. Syukurilah. Dan bangkitlah serta bersiaplah: Allah mau memakai kita.—PAD


KRISTUS MELEKAT ERAT DALAM HIDUP KITASEHINGGA KEHIDUPAN-NYA MEMANCAR MELALUI HIDUP KITA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media