Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: YESAYA 39
Bacaan tahunan: Hakim-hakim 19-21
Mari bayangkan hal berikut. Katakanlah Anda hampir meninggal, tetapi diberi kesempatan memperpanjang hidup oleh Tuhan. Ini adalah kesempatan kedua yang Tuhan anugerahkan. Nah, apakah yang Anda pikirkan dan rencanakan? Apakah bersukacita dan bersyukur, dan mungkin bersaksi? Itu sajakah? Anda kemudian menjalani rutinitas kembali seperti biasanya? Atau memutar balik arah hidup Anda dan bersungguh-sungguh menjalankan kehendak Tuhan?
Raja Hizkia sakit. Nabi Yesaya menyampaikan bahwa dia akan meninggal. Hizkia meratap dan Tuhan segera menjawab permintaan akan kesembuhan dengan mukjizat yang luar biasa. Anehnya, setelah sembuh, Hizkia justru kehilangan kebijaksanaan dan kesetiaannya kepada Tuhan. Ia bangga akan dirinya dan tidak sungkan untuk memamerkan seluruh harta termasuk persenjataan kerajaan, yang sebenarnya milik Tuhan. Ironis, Hizkia justru membuka seluruh rahasianya kepada musuh kerajaan. Ketika ditegur oleh Yesaya, dengan egois Hizkia menyindir seolah teguran itu tidak berarti baginya. Hizkia hanya memikirkan keamanan dan kesejahteraan dirinya (ay. 8).
Selama masih diberi napas oleh Tuhan, kita wajib menghargai hidup sebagai milik Tuhan. Semua yang kita usahakan atau kumpulkan harus dipertanggungjawabkan kepada Sang Khalik. Jika kita bangga, kebanggaan kita hendaknya oleh karena Tuhan. Menjalankan hukum kasih juga merupakan kewajiban tertinggi yang harus kita perjuangkan. Mari kita abdikan hidup buat Tuhan seolah ini adalah kesempatan terakhir kita.
-HEM/www.renunganharian.net
MARI KITA HARGAI SELALU KESEMPATAN HIDUP SAAT INI SEBAGAI KESEMPATAN TERAKHIR YANG TUHAN BERIKAN
Please sign-in/login using: