KUK YANG DILEMPARKAN

Baca: KEJADIAN 27:30-40


Bacaan tahunan: Kidung Agung 5-8

Karena kecerobohannya, Esau menjual hak kesulungannya dengan semangkuk kacang merah. Ia harus rela kehilangan berkat anak sulung. Esau memang telah gagal akibat kebodohannya, namun demikian, pintu berkat Tuhan tidak benar-benar tertutup baginya. Sekalipun karena kesalahan itu ia harus menjadi "hamba dari adiknya", tetapi ada sebuah janji untuknya: Akan terjadi kelak, apabila engkau berusaha sungguh-sungguh, maka engkau akan melemparkan kuk itu dari tengkukmu. Artinya masih ada kesempatan bagi Esau untuk "melempar kuk" dan "memperoleh berkat" jika ia berusaha dengan sungguh-sungguh! Dan di kemudian hari Esau benar-benar memperoleh berkat itu karena usahanya yang sungguh-sungguh (Kej. 33:8-9).

Dari pengalaman Esau kita belajar bahwa setiap orang akan menanggung akibat dari keputusan yang dibuatnya. Ketika ia memilih untuk merendahkan dan menjual berkat yang seharusnya diterimanya, maka ia benar-benar akan kehilangan berkat itu. Karena itu mari belajar untuk memiliki hati yang tenang sebelum kita mengambil sebuah keputusan.

Seperti Esau, kita mungkin telah mengambil sebuah keputusan yang salah dan itu sangat menyakitkan. Tetapi kesalahan pun bisa dipakai Tuhan untuk membawa kita kembali kepada anugerah-Nya. Tuhan Allah kita adalah Bapa yang baik yang akan tetap menerima dan memulihkan hidup kita. Setiap kesalahan yang kita buat di masa lalu mungkin menjadi kuk yang membebani kita, tetapi ketika kita kembali kepada Tuhan, maka Ia akan memberi kita kekuatan untuk melempar kuk itu dari tengkuk kita dan mengubahnya menjadi berkat. --SYS/www.renunganharian.net


KUK DI TENGKUK KITA AKAN SELALU MENGINGATKAN BAHWA MASIH TERSEDIA ANUGERAH DAN BERKAT TUHAN KETIKA KITA MENGANDALKAN-NYA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media