Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: Kolose 3:18-25
Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)
Bacaan tahunan: Kisah Para Rasul 7-8
Suatu saat saya mendapat oleh-oleh dodol dari Malaysia yang serupa jenang kudus. Yang menarik, kemasan dodol itu dirancang sedemikian bagus dan indah, dilengkapi pula dengan secuplik kisah tentang asal-usul makanan itu. Di dalamnya ada juga potongan karton kecil yang dapat dilipat untuk menjepit dan mengeluarkan si dodol dari bungkus plastiknya sehingga jari-jari tangan kita tetap bersih, tak ternoda kue yang lengket itu. Sungguh kemasan yang dirancang begitu teliti demi kepuasan konsumen. Rasanya sayang membuang kemasan indah itu.
Kekaguman saya pada pembuat dodol yang telah bekerja sebaik mungkin demi kepuasan pelanggannya itu menggugah saya bertanya-tanya pada diri sendiri. Apakah saya juga telah melayani Tuhan dengan sebaik-baiknya ? Atau, jangan-jangan yang saya anggap "pelayanan" selama ini ternyata bukan pelayanan, karena saya memiliki "agenda tersembunyi" di dalamnya? Lebih celaka lagi kalau semua itu juga selalu saya lakukan "asal jadi" atau "asal jalan" saja, bukan saya lakukan sebaik mungkin demi kemuliaan-Nya! Harus saya akui pula, ternyata saya lebih senang menerima "upah" dari sesama ketimbang dari Dia. Gawat, bukan?
Sikap semacam itu sama sekali tidak patut ditiru. Tetapi, saya bersyukur, Dia masih memberi saya kesempatan hidup sehingga tiada kata terlambat untuk berbenah dan bekerja lebih baik bagi Dia. Hanya tantangannya: Apakah saya bisa melayani Dia sebaik-baiknya jika hal itu tidak dilihat orang lain dan tanpa upah pula? --Hiendarto Soekotjo /Renungan Harian
KESADARAN BAHWA TINDAKAN KITA DITUJUKAN KEPADA TUHAN MEMOTIVASI KITA UNTUK MELAKUKAN YANG TERBAIK.
Please sign-in/login using: