Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: 2 Raja-Raja 22:1-20
Segera sesudah raja mendengar perkataan kitabTaurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya. (2 Raja-Raja 22:11)
Bacaan tahunan: Markus 12-13
Seorang anak dengan latar belakang broken home (orang tua yang tidak rukun atau bercerai) ketika menikah cenderung akan mengalami broken home juga. Anggapan ini dipegang oleh tidak sedikit orang di Indonesia. Argumennya, seorang anak secara alamiah akan meniru orang tuanya, khususnya ketika menjalani hidup berkeluarga sendiri. Kalau orang tuanya tidak rukun, si anak pun akan menjalani hidup berkeluarga dengan sikap yang sama.
Tapi benarkah kita tidak bisa keluar dari "lingkaran dosa keluarga" seperti anggapan di atas? Kalau kita simak cerita tentang Raja Yosia, jawabannya jelas: kita bisa.
Yosia lahir ketika Kerajaan Yehuda sudah hidup jauh dari Tuhan selama dua generasi, yaitu pada masa kepemimpinan ayah dan kakeknya. Pada awalnya, ia juga tampaknya tidak sadar bahwa cara hidup tersebut salah. Sampai suatu hari imam besar Hilkia menemukan kembali kitab Taurat. Setelah membacanya, Yosia sadar akan keberdosaan keluarga dan bangsanya. Ia pun mengambil langkah-langkah untuk mereformasi kehidupan bangsanya.
Demikianlah bagaimana manusia bisa keluar dari lingkaran dosa keluarga. Dimulai dari teguran dan tuntunan firmanTuhan yang menunjukkan akan dosa di dalam keluarga kita. Direspons dengan sikap hati yang hancur dan tekad untuk bertobat, keluar dari lingkaran dosa tersebut. Selanjutnya, ditempuh langkahlangkah praktis untuk berbalik kepada Tuhan. Tentu di belakang semuanya ada kekuatan dari Roh Kudus. Sebagai hasilnya, ternyata lingkaran dosa keluarga itu bisa dipatahkan. --Alison Subiantoro /Renungan Harian
DENGAN TUNTUNAN FIRMAN TUHAN DAN KEKUATAN ROH KUDUS, KITA PASTI BISA MEMATAHKAN LINGKARAN DOSA KELUARGA.
Please sign-in/login using: