LUKISAN YANG TERGORES

Baca: YOHANES 21:15-19


Bacaan tahunan: Markus 4-5

Seorang pelukis duduk menghadap selembar kertas kosong. Satu demi satu cat warna ia bubuhkan. Tiba-tiba seseorang menyenggol tangannya dan oh... lukisan itu tergores! Tampaknya sebuah karya telah berakhir. Semua orang berpikir sang pelukis akan melemparkan lukisan "cacat"-nya ke tempat sampah. Ternyata tidak. Dengan cekatan sang pelukis membaurkan noda goresan dengan cat warna lainnya. Luar biasa di tangan seorang pelukis handal, lukisan yang tergores dapat tetap menjadi sebuah mahakarya!

Tuhan ialah Sang Pelukis Handal. Ia duduk melukis tiap lembar kehidupan kita. Ada saat kita "menyenggol" tangan Tuhan. Kita melakukan dosa yang membuat karya Tuhan tergores. Apakah Tuhan "membuang" kita? Tidak! Kita dapat melihat buktinya dari pengalaman Petrus. Betapa indah Tuhan melukis kehidupan Petrus! Penjala ikan dijadikan-Nya penjala manusia (Mat. 4:19). Namun tiga kali Petrus menyangkal Yesus (lih. Mat. 26:69-75). Tergores sudah lukisan kehidupan Petrus! Tetapi Tuhan tetap mau memakai hidupnya. Tiga kali Yesus berkata kepadanya, "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (ay. 15-17 TB). Tiga kali Petrus menggores karya Tuhan, tiga kali pula Tuhan membubuhkan warna kasih yang membaurkan noda goresan pelanggarannya.

Saat ini lukisan kehidupan kita mungkin tergores. Kesalahan kita lakukan, dosa kita perbuat. Alih-alih berkubang dalam kesedihan, mari datang kepada Tuhan untuk menyerahkan lukisan itu kepada-Nya! Tidak peduli betapa buruk pelanggaran dan dosa merusaknya, Tuhan mampu memperbaiki. Warna kasih Tuhan membaurkan noda goresan sehingga pada akhirnya kita dapat melihat sebuah mahakarya. --LIN/www.renunganharian.net


WARNA KASIH TUHAN MEMBAURKAN NODA GORESAN AKIBAT PELANGGARAN DAN DOSA PADA LUKISAN KEHIDUPAN KITA SEHINGGA KEMBALI MENJADI INDAH.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media