MEMANCING DI AIR KERUH

Baca: Bilangan 16:1-50


Bacaan tahunan: Yoel 1-3

Dalam film Titanic -- karya James Cameron (1997) -- tergambar jelas macam ragam sifat dan sikap manusia tatkala krisis atau bencana sedang melanda. Meskipun mereka semua berada dalam satu kapal, satu tantangan, satu bencana, dan satu nasib, reaksinya begitu beragam. Tak ketinggalan sikap egois manusia. Sinema klasik itu memang hendak menggarisbawahi kenyataan hidup yang sesungguhnya. Persis ketika wabah virus Covid-19 mengguncang kehidupan kita dengan hebatnya.

Eksodus dari Mesir adalah langkah besar dalam sejarah umat Israel. Kitab Bilangan merekam sebagian dari perjalanan itu yakni tatkala rombongan berjalan dari gurun Sinai (Bil. 1:1) sampai ke dataran Moab di tepi sungai Yordan (Bil. 36:13). Sekalipun perjalanan melewati gurun itu berat penuh rintangan, sebagai pemimpin, Musa menata dan mengatur banyak hal-demi kebaikan, keutuhan, dan keselamatan bangsa itu. Tetapi, ada saja pihak yang bukannya bahu-membahu menopang malahan hendak memancing di air keruh. Itulah Korah beserta sekutunya (ay. 1-3). Akhir yang tragis menimpa mereka sendiri ketika Tuhan murka atas pemberontakan itu (ay. 30-33).

Ketika bencana melanda berupa pandemi-wabah mendunia-itu ibarat kita berada dalam satu kapal yang sedang diterpa badai yang sama. Sayangnya, ada saja mereka yang alih-alih merasa senasib lalu ikut berperang bersama melawan penularan wabah beserta segala dampak buruknya, malahan berupaya memetik keuntungan sendiri dari situasi kritis ini. Entah keuntungan ketenaran, finansial, atau politis. Patut disayangkan. Marilah kita hindari sikap-sikap tak terpuji seperti itu. Ingatlah akan Korah! --PAD/www.renunganharian.net


BARANG SIAPA MENCELAKAKAN SESAMA DALAM PERAHU YANG SAMA PADA SAAT BADAI, DIA SEDANG MENCELAKAKAN DIRINYA SENDIRI.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media