MEMBENTENGI HATI

Baca: ROMA 16:17-24


Bacaan tahunan: Yunus 1-4

Seorang kakek sibuk memotong dan membelah bambu. Selanjutnya, ia memaku bilah-bilah bambu itu, merangkainya menjadi pagar. Ia akan mempergunakannya untuk memagari pekarangan di sekeliling rumahnya. "Supaya ayam tetangga tidak masuk dan merusak tanamanku," ujarnya.

Pada bagian akhir suratnya kepada jemaat Roma, Paulus mengingatkan agar jemaat waspada terhadap guru palsu. Sebab selain memberitakan ajaran palsu, mereka juga tidak melayani Kristus, melainkan perut mereka sendiri. Meski kata-kata mereka terdengar manis, hal itu hanyalah tipuan. Mereka membujuk rayu demi mencapai tujuan sendiri. Mengurangi pengajaran dan tuntutan hidup dalam kebenaran Kristus, menimbulkan perpecahan dan perselisihan.

Penyesatan belum berakhir. Iblis masih terus berusaha merongrong iman kita kepada Kristus melalui banyak cara, termasuk memakai hal-hal di sekitar kita. Mungkin, kita tidak dapat mengendalikan hal buruk yang datangnya dari luar. Namun, setidaknya kita dapat membentengi diri supaya segala hal yang buruk itu tidak masuk dan mengotori diri kita. Sulit, bahkan mustahil mengharapkan situasi dan kondisi dari luar selalu kondusif dan mendukung upaya pengudusan diri. Namun kita dapat menjaga hati supaya tidak mudah goyah atau tergoda. Supaya jangan sampai hal buruk dari luar mengendalikan kita, menggoyahkan kasih kita, sehingga kita pun turut berlaku buruk. Kristuslah tuan kita, tidak ada yang lain. Jagai hati dan pastikan supaya hanya Dia saja yang bertakhta dan memerintah dalam hati kita.
-EBL/www.renunganharian.net


JAGALAH HATIMU DENGAN SEGALA KEWASPADAAN, KARENA DARI SITULAH TERPANCAR KEHIDUPAN.-Amsal 4:23


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media