MEMBERI PUJIAN

Baca: YOSUA 22:1-8


Bacaan tahunan: Pengkhotbah 5-8

Setelah melakukan suatu pelayanan dengan baik, apakah Anda pernah mendapat pujian? Bagaimana perasaan Anda? Sebaliknya, pernahkah Anda menyatakan pujian yang tulus atas pelayanan seseorang?

Suku Ruben, Gad dan setengah suku Manasye beroleh milik pusaka lebih dulu sebelum menyeberang Yordan, dengan syarat bahwa kaum laki-laki mereka akan ikut menyeberang dan berperang melawan penduduk Kanaan. Walau hal itu mereka janjikan kepada Musa, namun mereka tetap setia melakukannya di bawah kepemimpinan Yosua. Setelah semua suku Israel beroleh tanah pusaka, Yosua pun mengumpulkan mereka. Yosua memuji kesetiaan dan solidaritas, juga kepatuhan mereka kepada Musa dan Yosua, dan tentunya kepada Tuhan sendiri (ay. 3). Lalu Yosua mengizinkan mereka kembali ke tanah pusaka mereka, di seberang Yordan itu, dengan pesan agar mereka tetap setia kepada Tuhan. Yosua memberkati mereka dan melepaskan kepergian mereka. Satu momen penuh haru dan bahagia.

Mengungkapkan pujian atas apa yang dilakukan seseorang adalah bentuk penghargaan bahwa apa yang dilakukannya memiliki dampak yang baik, bukan hanya bagi diri kita sendiri, namun juga bagi orang lain. Banyak orang melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh. Mereka tidak mengharapkan pujian dari manusia. Namun jika mereka beroleh pujian yang tulus, itu tentu membesarkan hati serta menyemangati mereka untuk terus melakukan yang terbaik. Mari terus belajar menghargai pelayanan orang lain dan memberikan pujian yang tulus kepada mereka. --HT/www.renunganharian.net


PUJIAN YANG TULUS PATUT KITA UNGKAPKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG TELAH MELAYANI KITA DENGAN BAIK.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media