Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: KOLOSE 4:1-6
Bacaan tahunan: Yesaya 59-63
Buku resep masakan yang memuat cara membuat aneka makanan lezat banyak dijual di pasaran. Ketika kita memeriksa bahan-bahannya, pasti ada garam. Garam dibutuhkan sebagai bumbu bagi setiap masakan. Tanpa garam, masakan menjadi hambar. Tidak peduli semahal apa pun bahan makanan telah disediakan, kenikmatan takkan tercipta jika pada masakan tersebut tidak dibubuhi garam.
Paulus menuliskan banyak nasihat kepada jemaat di Kolose, salah satunya berkenaan dengan perkataan. Ia mengibaratkan perkataan seperti masakan. Paulus menyatakan supaya perkataan kita jangan hambar. Alkitab King James Version mengungkapkan pernyataan tersebut secara lebih jelas, seasoned with salt (dibumbui dengan garam). Setiap kali mulut mengucap kata, harus ada "garam" di sana. Garam itu adalah kasih. Termasuk sifat kasih ialah sabar, baik hati, tidak cemburu, tidak memegahkan diri, tidak sombong, tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain (lih. 1Kor. 13:4-5). Sesudah kita membubuhi "kasih" maka akan ada perubahan dalam kata-kata kita. Kita mengkritik, tetapi tidak menjatuhkan. Kita menegur, tetapi tidak membenci. Kita menasihati, tetapi tidak menghakimi. Kita menyanjung tanpa keinginan mencari muka. Kita memuji bukan atas dasar motivasi tersembunyi.
Garam melezatkan masakan. Demikian juga orang-orang di sekeliling kita pasti akan merasakan kenikmatan apabila selalu ada "garam" dalam perkataan kita. Terbayang hati orang-orang menjadi tenteram, mereka dikuatkan atau termotivasi. Bukan tidak mungkin, nanti ada juga yang tertarik mengikut Tuhan. Mulai hari ini, mari kita membubuh "garam" setiap hendak berkata-kata! Selalu ingat untuk menuangkan sifat-sifat kasih dalam ucapan mulut kita.
-LIN/www.renunganharian.net
KEHIDUPAN KITA AKAN SEMAKIN MENJADI BERKAT BAGI SESAMA APABILA SENANTIASA KITA MENYERTAKAN KASIH DALAM PERKATAAN KITA
Please sign-in/login using: