MEMPERGUNAKAN MAMON

Baca: LUKAS 16:1-13


Bacaan tahunan: Keluaran 19-21

Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur adalah salah satu pengajaran Yesus yang sulit dipahami. Jika tidak teliti, kita bisa berkesimpulan bahwa Yesus sedang memuji seorang manajer yang boros, licik, dan curang. Ia terbukti memboroskan harta tuannya sehingga terancam dipecat. Lalu ia memanggil orang-orang yang berutang kepada tuannya, serta membuat surat utang baru dengan mengurangi jumlah utang mereka. Para debitur itu pun senang. Nantinya, ketika sang bendahara itu dipecat, banyak orang yang bersedia menolongnya sebagai bentuk balas budi. Yesus memuji kecerdikannya dalam mempergunakan Mamon sehingga ia beroleh banyak relasi yang menguntungkannya.

Mamon berarti ‘kekayaan atau keuntungan'. Kata ini berasal dari bahasa Aram, tetapi ada juga menyebutnya dari bahasa Kasdim, mengacu kepada harta benda atau uang. Ada kuasa di dalam Mamon yang bisa membangkitkan keinginan manusia untuk menyembah dan mendewakannya. Itu sebabnya, ia dibayangkan sebagai oknum jahat yang menuntut seluruh hati manusia sehingga ia bahkan dapat membuat orang berpaling dari Allah.

Apakah kita diminta memusuhi Mamon? Apakah Tuhan meminta kita anti terhadap kekayaan? Tidak! Dia hanya ingin agar kita mengelola dan menggunakannya dengan bijaksana. Dengan uang, kita bisa melakukan banyak hal, termasuk dalam menjalin relasi yang baik dengan banyak orang. Mempergunakan Mamon secara bijak akan memampukan kita menolong serta memberkati banyak orang. Namun, jangan sampai kita diperbudak olehnya. Kita harus menjadi tuan atasnya, serta mengelolanya seturut kehendak Tuhan.
-HT/www.renunganharian.net


UANG ADALAH HAMBA YANG BAIK, TETAPI IA ADALAH TUAN YANG JAHAT. –Francis Bacon


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media