MENGENDALIKAN DIRI

Baca: RUT 1


Bacaan tahunan: Matius 11-12

Siap tidak siap harus siap, itulah sikap hidup yang harus dibangun dalam hidup. Sebab hidup layaknya sebuah misteri, yang dapat memberikan berbagai kejutan. Segala sesuatu dapat terjadi, baik yang direncanakan maupun tidak. Oleh karenanya, kita diajak untuk dapat selalu siap menghadapi, sekalipun dengan terpaksa karena ketidaksiapan.

Beratnya hidup dijalani oleh Naomi. Ia dan Elimelekh memutuskan pindah ke Moab dengan harapan untuk menyambung hidup karena terjadi bencana kelaparan di Israel. Namun, kepindahan yang semula direncanakan untuk menyambung hidup justru berbalik menjadi kemalangan, sebab berkali-kali Naomi diperhadapkan dengan kepahitan dan penuh dengan ketidaksiapan. Diawali dari kematian Elimelekh, kemudian dilanjutkan dengan kematian kedua anak laki-lakinya. Namun, bukannya memilih larut dalam keputusasaan, Naomi memilih membangun kesiapan diri. Ia memutuskan pulang ke Israel, dan mempersilakan kedua menantunya pulang ke rumah masing-masing. Ia tahu bahwa apa pun dapat terjadi dalam hidup maka satu-satunya yang harus ia kendalikan adalah dirinya sendiri. Untuk itu, ia memilih untuk mengendalikan dirinya, mempersiapkan dan menata diri untuk mengambil keputusan hidup, sembari meyakini bahwa Allah tidak tinggal diam atasnya.

Berbagai hal dapat terjadi dalam hidup, di mana banyak hal tidak dapat kita kendalikan. Maka marilah kita belajar untuk dapat mengendalikan diri, selalu membangun kesiapan menghadapi apa pun, sembari tetap meyakini bahwa Allah menyertai kita.
-ZDP/www.renunganharian.net


SATU-SATUNYA HAL YANG SELALU DAPAT KITA KENDALIKAN ADALAH DIRI KITA SENDIRI. JANGAN KEHILANGAN DIRI KITA SENDIRI, SEBAB ALLAH MENYERTAI KITA.


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media