MENGUCAPKAN TERIMA KASIH

Baca: 2 Tawarikh 20:1-37

Pada hari keempat mereka berkumpul di Lembah Pujian. Di sanalah mereka memuji TUHAN, dan itulah sebabnya orang menamakan tempat itu Lembah Pujian hingga sekarang. (2 Tawarikh 20:26)


Bacaan tahunan: : Roma 4-7

Edward Kramer dari St. Louis, Missouri, mengajarkan sebuah prinsip sederhana tentang berterima kasih. Ia mengajari mereka untuk mencari kebaikan tiga orang yang mereka kenal. Orang itu mungkin guru, tukang kebun, pak pos, polisi, pelayan di rumah, atau siapa saja yang membuat anak-anak itu bersyukur akan kehadirannya. Kemudian ia mendorong anak-anaknya menulis surat untuk mengekspresikan rasa terima kasih mereka.

Suatu kali bani Moab dan bani Amon bersatu melawan raja Yosafat. Karena ketakutan, Yosafat lalu mengambil keputusan mencari Tuhan dan berdoa. Lalu Yahazie, seorang Lewi tiba-tiba dipenuhi Roh Allah dan berseru agar umat Allah jangan takut. Mereka harus turun ke lembah mendapati musuh sebab Allahlah yang akan memberi kemenangan. Kemudian orang Lewi dari bani Kehat dan bani Korah bangkit berdiri untuk menyanyikan puji-pujian bagi Tuhan. Keesokan harinya, Tuhan membuat bani Moab dan bani Amon saling membunuh. Setelah itu, Yosafat dan orang-orangnya mendapatkan kemenangan besar dan memperoleh banyak benda berharga. Mereka pun berkumpul di Lembah Pujian dan memuji Dia yang sudah melakukan perkara ajaib. Peristiwa ini begitu penting sehingga tempat tersebut dinamai Lembah Pujian hingga sekarang. Tanda terima kasih itu diungkapkan dengan pujian yang nyata dan jelas.

Ketika mendapatkan pertolongan atau merasakan kebaikan dari orang lain, kita biasanya berterima kasih secara nyata. Demikian pula kepada Allah, kita patut memuji segala kebaikan-Nya.—ISP


BERTERIMA KASIH KEPADA SESEORANG TANPA MENGUNGKAPKANNYAADALAH SAMA DENGAN MEMBUNGKUS KADO TANPA MEMBERIKANNYA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media