MENJAGA KAMBING

Baca: 1 Samuel 17:26–39

Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya, maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. (1 Samuel 17:34-35)


Bacaan tahunan: : Lukas 8-9

Bagi saya, menjaga kambing pekerjaan yang enteng. Tinggal menunggu saja apa susahnya. Namun, bagi kawan saya yang bapaknya penjual kambing, menjaga kambing risikonya besar. Pernah menjelang Idul Adha ia ditugasi bapaknya menjaga beberapa kambingnya yang dijual di pinggir jalan. Karena perlu kencing, ia meninggalkan kambingnya sebentar. Tidak sampai dua menit. Saat balik, seekor kambingnya dicuri. Alhasil bapaknya merugi.

Daud juga menghadapi risiko tinggi saat menggembalakan kambing domba ayahnya. Saat berusaha meyakinkan Saul bahwa ia pantas maju perang melawan Goliat, Daud menceritakan pengalamannya sebagai gembala. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor dari kawanannya, ia mengejarnya, menghajarnya, dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kalau singa dan beruang ini masih nekat melawannya, ia akan menghajar dan membunuhnya. Bayangkan, Daud yang kecil melawan singa dan beruang! Mengapa ia rela mempertaruhkan nyawa untuk kambing domba yang harganya cukup mahal? Tanggung jawab. Meskipun kambing dombanya hanya 2-3 ekor (ay. 28), ia bertanggung jawab atas mereka. Tak heran, saat Daud meminta tanggung jawab besar, yaitu membunuh Goliat, Tuhan menyertainya dan membuatnya berhasil.

Saat ini, sudahkah kita menjadi pribadi yang bertanggung jawab? Jangan meminta Tuhan memberikan perkara besar dan upah besar, kalau terhadap perkara kecil saja kita tidak bertanggung jawab.—RTG


TANGGUNG JAWAB BESAR HANYA DATANG PADA ORANGYANG SETIA DALAM BERBAGAI PERKARA KECIL


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media