MENOLAK FIRMAN

Baca: YEREMIA 36:20-32


Bacaan tahunan: Ibrani 5-7

Seorang teman saya mengaku, "Ketika mengucapkan Doa Bapa Kami dalam kebaktian, saya selalu diam dan melompati bagian ‘dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami'. Saya sedang bermusuhan dengan seseorang. Ia menyakiti saya. Dan saya belum bisa mengampuninya."

Cara Raja Yoyakim lain lagi. Ia tidak suka mendengarkan isi firman Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Yeremia. Bahwa malapetaka mengerikan akan menimpa Yehuda, di mana raja Babel akan memusnahkan negeri yang dipimpinnya beserta penduduknya (ay. 29). Ia tidak menanggapi ajakan pertobatan yang disampaikan Yeremia. Ia malah mengoyak-ngoyak dan membakar habis gulungan firman itu. Ia juga memerintahkan agar Yeremia beserta Barukh, sang juru tulis ditangkap. Namun penolakan itu tidak menggagalkan firman Tuhan. Sesuai perintah Tuhan, Yeremia kembali mendiktekan firman itu dan Barukh pun menuliskannya. Tidak lama kemudian, firman itu pun digenapi (2Raj. 24).

Mark Twain, seorang penulis, berkata, "Bukan bagian-bagian Alkitab yang tidak saya mengerti yang mengganggu saya, melainkan bagian-bagian yang sungguh-sungguh saya mengerti dan sadari seolah tak masuk akal. Saya pikir, ini juga menjadi pergumulan kita. Bahwa firman Tuhan begitu terang dan jelas bagi kita. Tetapi kita bersikeras tidak menaatinya. Mungkin karena ia menegur dan mengoreksi kesalahan kita. Atau karena mematuhinya akan memaksa kita meninggalkan zona nyaman. Namun hendaknya kita ingat, bahwa menaati Tuhan tetaplah yang terbaik. Janganlah kiranya kita terus mengeraskan hati.
-HT/www.renunganharian.net


BERSIKERAS MENOLAK FIRMAN TUHAN HANYA AKAN MENAMBAH BERBAGAI KESUKARAN DI DALAM HIDUP KITA


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media