SAAT BISNISKU DITIRU

Baca: MAZMUR 37:1-11


Bacaan tahunan: Lukas 14-16

Marah, kecewa, sakit hati, perasaan campur aduk itu dirasakan Adi, seorang pemilik toko, saat mengetahui mantan pegawai kepercayaannya membuka toko dan jauh lebih laris. Para pelanggan yang semula berbelanja di toko Adi sebagian pindah ke toko mantan pegawainya itu. Segala ilmu yang dipelajari si pegawai darinya, dipraktikkan semuanya disertai beberapa inovasi sehingga usahanya makin laris dan bisa membuka cabang yang baru. Adi marah karena merasa Tuhan tidak adil, merasa pegawainya menikamnya dari belakang.

Hampir semua bisnis bisa diamati, ditiru, dan dimodifikasi. Jadi, tak perlu marah dan panas hati karena bisnis yang susah payah kita bangun ditiru banyak orang dan bisa saja mereka lebih berhasil. Jangan sampai kita melakukan kejahatan dengan mempunyai pikiran jahat kepada seseorang, atau malah berbuat jahat kepada seseorang yang kita anggap pesaing yang merugikan bisnis kita. Seharusnya kita justru bersyukur karena Tuhan memakai kita menjadi guru bagi orang lain dan bisnis kita menguntungkan sehingga banyak orang meniru. Sadarilah, Tuhan yang mengatur berkat tiap-tiap orang. Jadi kalau Tuhan memberi orang lain berkat lebih besar, tak perlu marah, iri hati, atau merasa Tuhan pilih kasih.

Isilah hati dan pikiran kita dengan selalu mengucap syukur kepada Tuhan untuk segala berkat yang Dia berikan, termasuk bisnis kita yang ditiru banyak orang. Kita adalah orang hebat sehingga orang meniru bisnis kita. Mari bersyukur dan mendoakan yang baik untuk para pesaing yang meniru bisnis yang kita tekuni sekarang.
-RTG/www.renunganharian.net


TIDAK PERLU MARAH DAN PANAS HATI KARENA BISNIS YANG KITA BANGUN DITIRU BANYAK ORANG


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media