TETAP BERTEMU

Baca: WAHYU 21:1-8


Bacaan tahunan: Kisah Para Rasul 23-25

Dalam satu tahun, saya kehilangan enam orang hebat dalam hidup saya. Mereka adalah dosen-dosen terbaik yang pernah menolong saya untuk mengerti ilmu peternakan. Mereka berpulang di masa pandemi Covid-19. Hal itu membuat cara pandang saya tentang hidup menjadi berubah drastis. Kepergian mereka secara mendadak membuat saya banyak merenung tentang perjumpaan dan perpisahan.

Dalam Alkitab, kejadian seperti ini sangat sering dijumpai. Banyak tokoh mengalaminya sendiri. Meski demikian, perasaan kehilangan tetaplah mengguncang. Di satu sisi kita tidak akan bisa melihat mereka lagi. Namun, di sisi lain kita mendapat kesempatan memaknai kembali momen-momen yang masih diizinkan untuk bisa kita rasakan saat ini. Saat kita dalam duka dan mengalami serangkaian perasaan kehilangan atas orang-orang terkasih, keyakinan kita pada kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus memampukan kita mengingat janji Tuhan bahwa kita akan tetap bertemu. Maut tidak berkuasa, perkabungan dan ratap tangis akan berhenti, kita akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah kita. Ia akan diam bersama dengan kita (ay. 3-4).

Tidak baik berlarut-larut dalam kesedihan. Terbukalah akan firman Tuhan, sebab itulah yang akan menghibur hati kita. Belajar melepas dan rela. Tetap hidup dalam pengharapan. Melalui kematian dan dukacita, kita pun didorong untuk menyadari bahwa kelak kita akan mengalami perjumpaan kembali yang tidak diakhiri dengan perpisahan, yaitu hidup bersama Tuhan di kekekalan.
-YGP/www.renunganharian.net


KITA AKAN MENGALAMI PERJUMPAAN KEMBALI YANG TIDAK DIAKHIRI DENGAN PERPISAHAN, YAITU HIDUP BERSAMA TUHAN DI KEKEKALAN


Recent Comments

Navigation

Change Language

Social Media