Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: KEJADIAN 30:1-24
Bacaan tahunan: Efesus 4-6
Karena mandul, Rahel harus rela menghadapi cemoohan dan dibakar api cemburu kepada Lea yang telah memberikan beberapa anak untuk Yakub. Dalam keputusasaannya, Rahel sampai mengeluh kepada suaminya, "Berikan aku anak! Kalau tidak, aku akan mati."
Bagi seorang wanita, kemandulan bisa diartikan tertutupnya sebuah jalan. Di tengah ketidakberdayaannya, Rahel menyampaikan pergumulannya kepada Allah. Rahel tahu, jika Allah berkenan, Ia dapat mengangkat aibnya. Ketika kata-kata doa tak lagi terucap dan hanya cucuran air mata yang terus mengalir, di sanalah Tuhan mengingatnya. Bahasa air mata Rahel terdengar jelas di telinga Tuhan. Allah mengingatnya dan membuka kandungannya. Pintu-pintu yang tertutup rapat itu pun dibuka Tuhan.
Mungkin dalam keberadaan kita yang penuh dengan kekurangan dan keterbatasan, kita merasakannya sebagai aib yang menyakitkan. Kita seperti terjebak di sebuah situasi pelik dan tidak ada jalan keluar. Kita tidak berdaya menghadapi beban hidup yang begitu berat ditambah dengan cemoohan yang begitu menyakitkan hati. Namun, kita belajar bahwa Tuhan tidak tutup mata dan tidak berhenti memperhatikan kita. Saat kita berserah penuh kepada Tuhan, ketika tidak ada lagi kata-kata yang mampu terucap dan kita hanya bisa mencucurkan air mata, percayalah bahwa air mata kita ditampung di kirbat-Nya. Air mata itu cukup mengingatkan Tuhan untuk menyatakan pertolongan dan kelepasan bagi kita.
-SYS/www.renunganharian.net
TUHAN PEDULI PADA SETIAP TETESAN AIR MATA KITA, ITU CUKUP BAGI-NYA UNTUK MENGINGAT KITA.
Please sign-in/login using: