Alkitab, Renungan Harian, Ayat Emas, Pujian...
Baca: YOHANES 12:1-8
Bacaan tahunan: 2 Samuel 13-15
Ada orang yang mengkritik, bahkan merendahkan orang lain agar dirinya terlihat hebat. Perbuatan baik orang lain dianggapnya salah dan tidak penting. Parahnya, orang-orang seperti ini bisa memanipulasi dengan alasan yang terdengar masuk akal. Jika kita tidak tahu kebenarannya, kita bisa berada di pihaknya. Padahal, mereka memiliki motif tersembunyi demi keuntungan sendiri.
Itu yang dilakukan Yudas saat Maria meminyaki kaki Yesus dengan setengah liter narwastu murni. Jika diuangkan, nilainya setara gaji satu tahun. Untuk apa menyia-nyiakan minyak sebanyak itu? Bukankah beberapa tetes saja sudah cukup? Berapa banyak orang miskin yang bisa ditolong kalau minyak itu dijual? Saat itu, Maria tersudut dan terlihat seperti seorang bodoh yang boros.
Namun, ketika Yohanes memberitahu motivasi Yudas di balik kritikan itu, pandangan kita segera berubah. Ia tidak peduli terhadap orang-orang miskin. Ia hanya membayangkan berapa duit yang bisa dikorupsinya jika ia mengelola penjualan minyak itu. Ia berusaha menampilkan diri sebagai orang baik, tetapi itu adalah topeng. Malah Yesus sendiri menikmati dan menerima pengurapan Maria. Dia menyebutnya sebagai pengingat akan penguburan-Nya.
Saat kita mengkritik perbuatan baik orang lain, apa motivasi kita? Apakah kita hanya ingin berusaha numpang nama, supaya terlihat lebih benar, lebih hebat, lebih peduli, atau lebih rohani? Kiranya kita memastikan bahwa tidak ada motif jahat yang kita sembunyikan. Melainkan hendaknya kita memberi apresiasi yang tulus. Karena perbuatan baik mereka adalah bagian dari penyembahan kepada Tuhan.
-HT/www.renunganharian.net
JANGANLAH KITA MENJELEKKAN ORANG LAIN AGAR KITA TERLIHAT LEBIH BAIK, SEBAB ITU ADALAH SEBUAH KEJAHATAN
Please sign-in/login using: